Sebagai pihak eksternal, Adrianus Meliala yang melakukan kunjungan ke Lapas Sukamiskin pada Jumat (20/12/2019), mengapresiasi perbaikan di Lapas Sukamiskin.
Menurutnya, usaha mengembalikan kondisi sel sesuai standar yang berlaku adalah hal baik.
Sebab, mengembalikan kondisi sel sesuai kondisi standar merupakan harapan dari masyarakat.
Seperti diketahui, pada 2018 temuan sel mewah di Lapas Sukamiskin menggegerkan masyarakat.
Dalam kunjungan kali ini, meskipun masih ada tiga sel mewah yang belum direnovasi, Adrianus Meliala menganggap mungkin saja sel-sel mewah tersebut belum gilirannya direnovasi.
"Ketika kami datang ke sana, pada umumnya datang bahwa memang sedang ada suatu perubahan yang besar-besaran menuju pada situasi standar tersebut, namun pada beberapa sel tidak (direnovasi)," ujar Adrianus Meliala masih dilansir sumber yang sama.
"Kami beranggapan bahwa ini masih proses memang proyeknya belum selesai," lanjutnya.
Namun, Adrianus Meliala mencurigai kontraktor renovasi Lapas Sukamiskin mendapatkan tekanan dari pihak tertentu untuk tidak merenovasi ketiga sel mewah.
Adrianus Meliala menyayangkan tindakan kontraktor yang seolah-olah seperti tidak mendapatkan pengawasan.
"Memang (kami) menyayangkan kenapa kemudian kontraktornya bisa berbuat seperti itu, seolah-olah tidak ada pengawasan," ungkapnya.
Diketahui, ketiga sel mewah yang belum direnovasi memang berbeda dari kamar-kamar sel lainnya.
Ketiga sel itu berlantai marmer, tempat tidur springbed yang terbuat dari bulu angsa, dan lebih luas dari sel lainnya.
(Tribunnews.com/R. Agustina)