Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga hari ini membuka acara Pameran Lukisan dan Fotografi dengan tema ‘The Soul of Mother and Child.’
Pameran ini diselenggarakan Komunitas Dokter yang bernama MedicArt bekerja sama dengan House of Arie Smit (HofAS), dan berkaitan erat dengan Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember 2019 lalu.
Menteri Bintang menuturkan pameran lukisan dan fotografi tersebut merupakan pameran seni luar biasa karena tidak dilaksanakan oleh seniman seperti biasanya.
Melainkan dilaksanakan oleh para dokter yang menggeluti hobi seni lukis, fotografi, dan videografi.
“Peran komunitas dokter sangatlah besar dalam mendorong terciptanya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak."
"Untuk itu, saya harap bapak dan ibu dokter sekalian dapat turut serta menyediaan pelayanan kesehatan yang ramah bagi perempuan dan anak, serta meningkatkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat khususnya di bidang kesehatan bagi perempuan dan anak,” jelas Menteri Bintang.
Founder HofAS, dr. Pande Made K. Suteja menjelaskan House of Arie Smit merupakan gambaran jiwa dari seorang seniman Belanda, Arie Smit yang tulus menggali dan menumbuhkembangkan bakat seni anak-anak pelosok dan marginal di Bali.
Hal tersebut dilakukan agar bisa bermanfaat untuk menghidupkan ekonomi kreatif anak di masa depan.
“Saat ini, HofAS sudah membina komunitas anak-anak marjinal di Blandingan Kintamani, Bali dan Dusun Kenari, Warlouka, Nusa Tenggara Timur. Selain sebagai pelukis, Arie Smit juga mengajarkan masyarakat tentang kebiasaan menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan,” ungkap Pande Made.
Di sisi lain, Founder MedicART, dr. I Wayan Wita mengungkapkan bahwa pameran ini menampilkan semangat cinta kemanusiaan dan cinta ibu pertiwi.
Anak-anak sebagai generasi masa depan sangat penting untuk dilibatkan dalam seni dan budaya sejak dini karena cinta seni budaya akan menumbuhkan generasi yang juga cinta kepada ibu pertiwi.
“Saya harap semangat Arie Smit bisa terus hidup di masa depan. Kita semua bisa mengambil nilai dari ketulusan Arie Smit dalam mencintai alam dan budaya Bali, ketulusan membina anak-anak di desa hingga menjadi sejahtera."
"Orang asing saja sangat peduli dengan anak-anak dan masyarakat di negeri ini, seharusnya kita sebagai masyarakat Indonesia harus lebih peduli dan termotivasi dalam hal ini,” tegas Menteri Bintang.