News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komunitas Dokter Gelar Pameran Lukisan dan Fotografi di Bali, Dibuka Menteri Bintang Puspayoga

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Bintang membuka Pameran Lukisan dan Fotografi dengan tema ‘The Soul of Mother and Child di Ubud, Bali, Rabu (25/12/2019).

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga hari ini membuka acara Pameran Lukisan dan Fotografi dengan tema ‘The Soul of Mother and Child.’ 

Pameran ini diselenggarakan Komunitas Dokter yang bernama MedicArt bekerja sama dengan House of Arie Smit (HofAS), dan berkaitan erat dengan Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember 2019 lalu.

“Saya berharap berbagai foto dan lukisan dalam pameran yang relevan dengan peringatan hari ibu ini, dapat meningkatkan perhatian berbagai pihak dan kalangan akan isu-isu perempuan dan anak."
"Demi mewujudkan perempuan berdaya, anak berkualitas untuk Indonesia maju,” ungkap Menteri Bintang dalam sambutannya pada pembukaan Pameran Lukisan dan Fotografi dengan tema ‘The Soul of Mother and Child di Ubud, Bali, Rabu (25/12/2019).

Menteri Bintang menuturkan pameran lukisan dan fotografi tersebut merupakan pameran seni luar biasa karena tidak dilaksanakan oleh seniman seperti biasanya. 

Melainkan dilaksanakan oleh para dokter yang menggeluti hobi seni lukis, fotografi, dan videografi.

 

“Peran komunitas dokter sangatlah besar dalam mendorong terciptanya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak."

"Untuk itu, saya harap bapak dan ibu dokter sekalian dapat turut serta menyediaan pelayanan kesehatan yang ramah bagi perempuan dan anak, serta meningkatkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat khususnya di bidang kesehatan bagi perempuan dan anak,” jelas Menteri Bintang.

Founder HofAS, dr. Pande Made K. Suteja menjelaskan House of Arie Smit merupakan gambaran jiwa dari seorang seniman Belanda, Arie Smit yang tulus menggali dan menumbuhkembangkan bakat seni anak-anak pelosok dan marginal di Bali. 

Hal tersebut dilakukan agar bisa bermanfaat untuk menghidupkan ekonomi kreatif anak di masa depan. 

“Saat ini, HofAS sudah membina komunitas anak-anak marjinal di Blandingan Kintamani, Bali dan Dusun Kenari, Warlouka, Nusa Tenggara Timur. Selain sebagai pelukis, Arie Smit juga mengajarkan masyarakat tentang kebiasaan menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan,” ungkap Pande Made.

Di sisi lain, Founder MedicART, dr. I Wayan Wita mengungkapkan bahwa pameran ini menampilkan semangat cinta kemanusiaan dan cinta ibu pertiwi. 

Anak-anak sebagai generasi masa depan sangat penting untuk dilibatkan dalam seni dan budaya sejak dini karena cinta seni budaya akan menumbuhkan generasi yang juga cinta kepada ibu pertiwi.

“Saya harap semangat Arie Smit bisa terus hidup di masa depan. Kita semua bisa mengambil nilai dari ketulusan Arie Smit dalam mencintai alam dan budaya Bali, ketulusan membina anak-anak di desa hingga menjadi sejahtera."

"Orang asing saja sangat peduli dengan anak-anak dan masyarakat di negeri ini, seharusnya kita sebagai masyarakat Indonesia harus lebih peduli dan termotivasi dalam hal ini,” tegas Menteri Bintang.

Lebih lanjut Menteri Bintang berencana akan melibatkan MedicArt dan HofAS untuk menampilkan hasil karya seni anak-anak binaan mereka dalam mengenalkan budaya dan lingkungan kepada anak-anak pada acara Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020 di Juli mendatang.
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini