TRIBUNNEWS.COM - Perayaan Natal di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat berlangsung khidmat dan damai.
Sebelumnya, beredar isu ada pelarangan perayaan Natal bersama di wilayah tersebut.
Terlihat para jemaah mendatangi gedung pertemuan yang dijadikan tempat ibadah misa Natal untuk mendengarkan khotbah Natal.
Meskipun berjalan damai, sejumlah TNI dan polisi masih berjaga-jaga di sekitar tempat ibadah misa.
Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang merayakan Natal.
Dandim 0310 SSD Letkol Dwi Putranto melaporkan, kondisi perayaan Natal di wilayah tersebut berjalan lancar dan damai.
Namun, ada beberapa tokoh-tokoh agama nasrani yang menyayangkan adanya isu pelarangan perayaan Natal.
"Dari pantauan kita bersama dan meyakinkan juga di lapangan secara langsung, untuk situasi di wilayah kami 0310 SSD di Dharmasraya, aman terkendali," kata Dwi Putranto dilansir dari kanal YouTube Tvonenews, Selasa (24/12/2019).
"Tokoh-tokoh agama nasrani menyesali adanya isu yang berkembang, dan itu sangat mengusik ketentraman dan kerukunan kehidupan beragama di wilayah kami," lanjutnya.
Ia juga mengapresiasi seluruh warga yang memiliki kesadaran dalam kerukunan beragama.
Sebelumnya, sempat beredar isu larangan perayaan Natal di Kabupaten Dharmasraya.
Pemerintah setempat (kelurahan) disebut melarang perayaan Natal dan tahun baru 2020.
Larangan tersebut merupakan hasil dari rapat yang diadakan oleh penghulu adat, tokoh masyarakat, serta pemuda setempat.
Umat Nasrani dikabarkan tidak diizinkan melakukan kegiatan ibadah dalam bentuk apapun secara bersama-sama.
Terkait isu tersebut, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya memberikan bantahan.
Menurut Kabag Humas Pemkab Dharmasraya Budi Waluyo, Pemkab mengatur, jika ada pelaksanaan ibadah yang sifatnya berjemaah atau mendatangkan jemaah dari tempat lain, maka harus dilakukan di tempat ibadah yang resmi dan memiliki izin dari pihak terkait.
Pemkab Dharmasraya menghargai kesepakatan antara tokoh masyarakat Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, dengan umat Kristiani yang berasal dari warga transmigrasi di Jorong Kampung Baru.
"Kedua belah pihak sepakat dengan tidak adanya larangan melakukan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing di rumah masing-masing," kata Budi yang dihubungi Kompas.com, Rabu (18/12/2019).
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terkait Pelarangan Natal di Dharmasraya dan Sijunjung, Keuskupan Agung Sebut Tanggung Jawab Kepala Daerah"
Wali Kota Surabaya Risma Kunjungi Gereja yang Sempat Jadi Sasaran Pengeboman
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya mengunjungi sejumlah gereja di Surabaya yang tengah melaksanakan ibadah misa malam Natal, Selasa (24/12/2019).
Satu dari gereja yang dikunjungi Risma dan Forkopimda adalah Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya.
Gereja tersebut pada Mei 2018 lalu menjadi sasaran pengemboman teroris.
Selain mengunjungi GKI Diponegoro, Risma juga mengunjungi beberapa gereja di kawasan Surabaya Timur, Surabaya Barat, dan Surabaya Utara.
Dari pantauan Tribunnews.com dalam tayangan di kanal YouTube Metrotvnews, Selasa (24/12/2019), para jemaah ibadah misa terlihat antusias atas kedatangan Risma dan Forkopimda.
Dalam kunjungan tersebut, Risma pun menyampaikan pesan damai untuk seluruh umat yang sedang mengikuti ibadah misa.
Ia juga menghimbau kepada para jemaah untuk selalu menjalin kerukunan dan kedamaian antar umat beragama di Surabaya.
Risma berharap, perayaan Natal hingga tahun baru di Surabaya berlangsung aman dan damai.
(Tribunnews.com/R Agustina)