TRIBUNNEWS.COM - Proses evakuasi kecelakaan Bus Sriwijaya tujuan Bengkulu-Palembang yang terjun di Sungai Lematang, Pagaralam, Sumatera Selatan masih terus berlanjut.
Hingga Rabu (25/12/2019) sore, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polri, TNI dan lainnya berhasil menemukan total 34 korban yang meninggal dunia.
Sementara dilaporkan bus tersebut mengangkut total 54 penumpang beserta sopir dan kondektur.
Sebanyak 13 penumpang dilaporkan selamat dalam kecelakaan maut tersebut dan kini masih ada sekitar 7 orang yang belum ditemukan.
Kepala Kantor Basarnas Palembang, Berty DY Kowass mengatakan tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban.
Badan Bus Sriwijaya bernopol BD 7031 AU tersebut masuk kedalam aliran Sungai Lematang.
Dalam proses evakuasi, diungkapkan Berty, tim SAR sedikit mengalami kendala terkait penyelaman.
Pasalnya lokasi evakuasi terdapat cekungan air atau pusaran air yang cukup deras.
"Kendala yang dihadapi tim SAR gabungan ini yakni saat penyelaman. Karena kendalanya itu ada cikungan air atau lubuk atau pusaran air yang deras sehingga menyulitkan penyelam," ungkap Berty DY Kowas, dikutip dari Sripoku.com.
Namun demikian, ia mengatakan Tim Sar akan terus melakukan pencarian, terlebih karena data penumpang atau manifestnya itu tidak pasti.
"Namun pastinya akan terus dilakukan pencarian," ujar Berty DY Kowass.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan awalnya bus tersebut mengangkut sebanyak 27 penumpang, namun sopir diduga mengangkut penumpang gelap di tengah perjalanan.
Ia juga menjelaskan bahwa Bus Sriwijaya tersebut berangkat dari pool dan melaju dari Bengkulu mengarah ke Palembang sekitar pukul 14.00.
Terkurung di Dalam Bus