"Secara ketokohan Rian memang masih baru di Batam dan memilih jalur independen yang tidak umum. Tapi justru itu jadi poin utama yang kami promosikan dan sambutan masyarakat sangat positif. Terutama kalangan muda," kata Relman yang sehari-hari bekerja sebagai operator crane di bidang pengapalan dan migas.
Latar belakang para Relawan Batam Baru yang cukup beragam dan didominasi anak muda, juga sejalan dengan ketokohan Rian Ernest yang juga memulai karir politik sebagai staf khusus mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di usia muda.
"Kebanyakan relawan saya di Nongsa, adalah anak muda usia 20 tahun hingga awal 30 tahun. Mereka punya harapan bahwa Batam butuh perubahan dan anak muda punya semangat untuk mewujudkannya," kata Relman yang juga baru berusia 34 tahun.
Selain usaha menggalang dukungan dengan datang rumah ke rumah di tiap kecamatan, Relawan Batam Baru Rian Ernest juga membuka beberapa pos-pos pengumpulan KTP secara sukarela di tempat-tempat keramaian dan lingkungan masyarakat.
"Kami mengupayakan di tiap kecamatan setidaknya ada 50 pos atau rumah relawan yang bisa dijadikan titik pengumpulan dukungan secara sukarela," kata Hasoloan.
Selain itu, Relawan Batam Baru juga mengoptimalisasi penggunaan media sosial dan situs web untuk mempromosikan dan menggalang dukungan bagi Rian Ernest.
Para simpatisan juga bisa mengunduh lembar dukungan, mengisi, dan mengunggah dukungan mereka di laman internet www.batambaru.com.
Dalam laman tersebut, tercatat sudah 1,787 dukungan dan KTP terkumpul sejak Rian Ernest resmi mendeklarasikan diri, 11 Desember 2019, lalu. Para relawan di lapangan, cukup optimis dalam waktu sekitar 50 hari lagi, target mereka dapat terkumpul melalui sistem yang sudah terkoordinasi dengan baik. "Cukup optimis, ini sejarah baru buat Batam. Nada baru di tengah lagu lama kota ini," kata Relman.