Gadis tersebut sempat koma dan tidak sadarkan diri.
Laporkan ke Polisi
Selang tiga bulan setelah mengalami pendarahan, akhirnya T mengakui bahwa dia telah mendapatkan pelecehan seksual dari AMR.
"Setelah dipaksa kakak saya untuk mengaku, akhirnya dia mengaku," ujarnya.
Setelah korban mengakui telah menjadi korban pencabulan, keluarga pun melaporkan pelaku ke Polresta Padang pada Juli 2019.
Baca: Bersiap Menyambut I Gusti Ayu Bintang Darmavati
Baca: Kapolri Bilang Istri Cukup Urusi Dapur dan Kasur, Menteri PPPA Singgung Kesetaraan Gender
Dari pengakuan anaknya, YW mengatakan, pelaku telah puluhan kali melancarkan aksi kepada korban.
Setelah mendapat informasi korban mengalami pendarahan, pelaku kabur bersama keluarganya.
Pelaku Ditangkap di Jambi
Pelaku yang mencabuli T ditangkap jajaran Polresta Padang pada Sabtu (30/11/2019).
Kasat Reskrim Polresta Padang, AKP Edryan Wiguna membenarkan hal tersebut.
"Pelaku diamankan tadi pagi, sekitar pukul 10.30 WIB," katanya saat ditemui di kantornya, Sabtu siang.
Pelaku ditangkap di Sungai Penuh, Provinsi Jambi.
"Saat ini sedang dalam perjalanan untuk dibawa ke Mapolresta Padang," ujarnya.
Dijelaskannya, penangkapan berawal dari didapatnya informasi bahwa pelaku berada di Sungai Penuh.
Personel Polresta Padang langsung berangkat ke lokasi pada Sabtu dini hari dari Padang ke Sungai Penuh.
Diketahui, pelaku yang berinisial AMR (56), diduga mencabuli seorang gadis berisinial T (13) pada pertengahan 2018 lalu.
Namun, menurut AKP Edryan Wiguna, laporan masuk ke Polresta Padang pada Juli 2019.
Meninggal di Rumah Sakit
Setelah melawan penyakitnya, T dikabarkan meninggal dunia pada Senin (30/12/2019).
Kabar tersebut dibagikan oleh penggerak donatur untuk T, @beribadah.id.
Akun @beribadah.id merupakan akun yang juga membuka donasi di laman kitabisa.com untuk T.
Menurut informasi dari beribadah.id, T meninggal di Rumah Sakit M Djamil Padang.
"Innalillah Wa Innailaihi Rojiun
Telah berpulang Adik kita TR di RS M Djamil padang.
TR sudah tidak sakit lagi, TR sudah tersenyum di sana," tulis akun @beribadah.id.
Satu hari sebelum kepergiannya, T sempat mengalami masa kritis.
Kondisi T sudah tak bisa diselamatkan menggunakan obat karena kanker telah menyebar ke otak.
Bahkan T sempat alami gagal ginjal.
Berbagai ucapan duka dan doa pun dituliskan netizen di laman Twitter dan Instagram.
Warganet meminta agar pelaku pencabulan pada T ditindak tegas.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Kasus Pedofil Renggut Nyawa di Padang, Menteri PPA Setuju Jenazah Korban Diautopsi