Mereka mengejar rombongan Dio dan teman-temannya. Aksi kejar sempat terjadi sampai di Jalur Kebonagung dan Sriharjo.
Para pelaku mengejar dan langsung memepet motor Yamaha R15 berwarna biru yang saat itu dikendarai oleh Dio.
Tanpa sebab yang jelas, seorang pelaku kemudian menendangnya. Kontan saja, motor yang dikendarai oleh Dio langsung ambruk.
"Anak saya jatuh ke aspal. Tidak ada yang luka. Tetapi mengalami patah di tulang leher belakang sampai tulang ekor," tuturnya.
Bahkan, bukan hanya motor Dio yang saat itu ambruk.
Akibat tendangan dari pelaku, sedikitnya mengakibatkan lima motor teman-temannya Dio yang saat itu berada di belakangnya terjatuh.
Beruntung, mereka hanya mengalami luka ringan.
Dio yang saat itu terkapar kemudian dilarikan ke RS Nur Hidayah.
Menjalani pertolongan medis pertama, lalu di CT Scan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh pasien.
Pasalnya, saat itu, Dio mengeluh kepada Deddy, ayahnya, bahwa sebagian tubuhnya tidak bisa digerakkan.
"Bagian dada ke bawah sampai tangan dan kaki anak saya, tidak bisa digerakkan," tuturnya.
Dari RS Nur Hidayah Bantul itu kemudian pelajar berusia 16 tahun itu pindah perawatan di RS Bethesda yang akhirnya dirujuk ke RSUP Sardjito, Kota Yogyakarta.
Di rumah sakit inilah, Dio berusaha semaksimal mungkin bertahan.
Pelajar kelas satu di salah satu SMK Negeri itu berjuang keras melawan sakitnya.