News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keraton Agung Sejagat

Pengakuan Mantan Anggota Totok Santosa, Sri Utami Dijanjikan Penghasilan Dolar

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Heboh Keraton Agung Sejagat yang Punya Ratusan Pengikut, Klaim Punya Kekuasaan Dunia

TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO - Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun oleh para punggawa pengikutnya ternyata pernah menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama Jogjakarta Development Committe (JOGJA-DEC).

Sinuhun mengklaim dirinya sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS) atau yang mereka sebut sebagai World Empire.

Jogjakarta Development Economic Committe (DEC) adalah organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Sri Utami (40) tetangga rumah yang berada dekat dengan istana kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS).

Sri Utami sendiri pernah menjadi anggota dan ikut dalam organisasi yang di pimpin oleh Totok Santosa tersebut.

Baca: TERBARU Keraton Agung Sejagat: Pengikut Harus Bayar Rp 3 Juta hingga Rp 30 Juta untuk Dapat Jabatan

Baca: Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa Dikenai Pasal Penipuan dan Hoax

Baca: Soal Keraton Agung Sejagat, Pemkab Purworejo Akan Hentikan Seluruh Aktivitas Kerajaan

"Sekitar tiga tahun yang lalu, awal kegiatannya seperti membantu rakyat kecil.

Waktu terbentuk sudah ada bidang-bidangnya seperti pendidikan, sanitasi dan lain-lainnya," ujar Utami kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).

Utami menceritakan jika ketika bergabung dalam DEC Dulu sempat ada iuran kartu anggota (KTA) sebesar Rp 15 ribu.

Sri Utami (40) salah satu mantan pengikut EDC yang dipimpin oleh Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS), Selasa (14/1/2020). (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

"Selain iuran KTA suruh bayar seragam juga senilai Rp 3 juta. Seragamnya itu dulu seperti army atau militer loreng-loreng," katanya.

Totok Santosa Hadiningrat, atau Sinuhun itu sendiri menjanjikan mendatangkan Dolar Amerika Serikat ke Indonesia.

Uang tersebut untuk membiayai kegiatannya dan memberi kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.

Karena merasa tidak ada kegiatan yang jelas dan hanya kumpul-kumpul saja, Utami akhirnya keluar dari EDC.

"Bilangnya bergerak di bidang kemanusiaan, tetapi nyatanya belum ada yang disalurkan. Karena keberadaanya EDC itu dulu masih merintis disini," tambahnya.

Sri utami yang hanya berjarak 2 rumah dari Istana Keraton Agung Sejagad (KAS) menceritakan jika sedang tidak ada kegiatan rumah atau istana itu kosong.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini