"Jadi dia bikin surat pengantar bikin KTP 2011. (Tahun) 2012 balik lagi, bikin KTP," terang Abdul.
"Dia termasuk numpang alamat doang," imbuhnya.
Baca: Rumah Kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat Digeledah, Air Softgun hingga Uang Rp 16,2 Juta Disita
Baca: Antropolog: Totok Santosa Paham Target Pasarnya, Orang Malas Kerja dan Ingin Keuntungan Instan
Hal itu disampaikan Abdul karena Totok Santoso jarang berada di rumah.
Kepada Abdul, saat itu Totok mengaku ia bekerja sebagai wirausahawan, membuka warung kelontong di kawasan Angke, Jakarta Barat.
"Katanya buka (warung) kelontong. Dia buka sendiri atau sama orang nggak tahu," ujar Abdul.
Selama tinggal di Ancol, Totok ternyata pernah terlilit utang.
Mengutip Kompas.com, Totok diduga menggunakan KTP yang dibuatnya di Ancol untuk meminjam uang.
"Sesuai keterangan dari ketua RT memang ada cerita yang bersangkutan ini pernah tersangkut masalah utang piutang," terang Rusmin.
Namun, pada 2016 Totok pindah setelah kawasan Kampung Bandan, termasuk rumahnya, mengalami kebakaran.
Totok Santoso Hadiningrat diketahui pernah mendirikan organisasi bernama Jogjakarta Development Committe (JOGJA-DEC).
Dikutip dari Tribun Jateng, JOGJA-DEC bergerak dalam bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.
Mantan anggota JOGJA-DEC, Sri Utami, mengatakan kegiatan organisasi ini adalah membantu rakyat kecil.