Mengetahui apa yang terjadi pada anaknya, Ngatum beriktikad baik menemui S.
Ia meminta pertanggungjawaban atas prilaku sang guru terhadap anaknya, termasuk biaya pengobatan.
Kesepakatan damai dicapai dan ditunggu kedatangan pelaku di rumah orangtua korban.
"Namun dia tidak juga datang. Sampai hari Senin tadi ini tidak datang juga ke rumah, " ungkap Ngatum.
Karena S dinilai sudah tidak ada iktikad baik, akhirnya Ngatum bersama korban bertandang ke Polres Lamongan untuk melaporkan perkara dugaan tindak penganiayaan ini.
"Tidak ada kata damai, perkara tetap lanjut," tandas Ngatum.
Ngatum, korban, dan temannya Ari sebagai saksi, masih dimintai keterangan oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Hingga berita ini ditayangkan belum ada keterangan dari pihak sekolah, Dinas Pendidikan, maupun Kemenag Lamongan, terkait kasus dugaan pemukulan siswa ini. (Hanif Manshuri)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Siswa Lamongan Diduga Dipukul Pakai Tiang Besi Hingga Pingsan oleh Oknum Guru, Dipicu Karena Ini