TRIBUNNEWS.COM - Kerangka manusia yang ditemukan dalam posisi duduk di sofa rumah kosong, Bandung, saat ini masih belum diketahui identitasnya.
Namun, kerangka manusia tersebut, sudah berada di Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung untuk dicari tahu identitasnya.
Dokter spesialis forensik RS Bhayangkara Sartika Asih, Nurul Aida, mengatakan, di Indonesia belum punya data base DNA semua warganya.
Sehingga, pihaknya mengaku kesulitan untuk mengetahui identitas kerangka manusia tersebut.
"Di Indonesia sendiri tidak punya data base untuk DNA semua warga, bahkan sidik jari saja belum semuanya, apalagi rangka," ujar Nurul, di Mapolresta Bandung, Senin (20/1/2020), dikutip dari TribunJabar.id.
Nurul Aida juga mengatakan, dokter forensik tidak menemukan adanya tanda kekerasan.
"Kalau untuk ada atau tidak tanda kekerasan, sampai saat ini belum kami temukan karena kalau kekerasan tidak segitu hebatnya. Tidak mengenai tulang tentu kita tidak bisa tentukan," jelasnya.
Selanjutnya, mengenai dugaan adanya racun, Nurul mengatakan, perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut.
"Itu tergantung nanti penyidikannya apakah ada kecurigaan ke arah sana atau tidak," katanya.
Namun, ia berujar, berdasarkan pemeriksaan antropologi forensik, kerangka manusia tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Lalu, ia menambahkan, kerangka manusia tersebut adalah orang dari Benua Asia.
"Ada beberapa ciri yang menunjukkan untuk rasnya, yakni Mongoloid, artinya orang asia," lanjut Nurul.
Menurutnya, kerangka manusia itu diperkirakan berusia antara dewasa hingga paruh baya.
Nurul berujar, kerangka tersebut akan dilakukan pemeriksaan DNA.