TRIBUNNEWS.COM, MERANTI - Warga di Desa Tanjung Darul Takzim, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau geger karena kemunculan buaya.
Kemunculan buaya beberapa waktu yang lalu itu juga semakin meresahkan masyarakat karena tidak hanya sekadar muncul tapi telah sampai ke daerah pekarangan rumah warga.
Kepala Desa Tanjung Darul Takzim, Basri Rasid ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa kemunculan buaya telah membuat resah warganya yang memang bertempat tinggal di tepian sungai.
Dia juga mengatakan buaya bahkan sempat memangsa hewan ternak masyarakat dan hewan lainnya.
Basri menduga seringnya buaya muncul di perairan dekat permukiman warga karena kesulitan mendapatkan makanan di habitat aslinya, sehingga kelaparan dan mencari makanan sampai ke permukiman warga.
Di sisi lain, kemunculan buaya tersebut mulai menimbulkan kecemasan warga yang selama ini beraktivitas di sungai, seperti mencari ikan dan merakit tual sagu.
Mereka khawatir makin banyak buaya berkeliaran dan akan menyerang.
Pasalnya buaya jenis muara itu baik yang berukuran sedang maupun berukuran besar kerap menampakkan diri.
"Kemunculan buaya sudah sangat meresahkan. Tidak hanya menampakkan diri di permukaan air tapi buaya juga sudah berada di perkarangan rumah warga dan mengejar hewan ternak seperti angsa dan itik," ungkap Basri, Senin (20/1/2020).
Baca: 8 Pemuda di Riau Perkosa Bocah SD Secara Bergiliran, Korban Dibuat Teler dengan Lem Cap Kambing
Baca: Konflik Buaya dengan Manusia di Bangka Belitung, Diduga Karena Rusaknya Habitat di Sungai dan Rawa
Selain hewan ternak, Basri mengatakan buaya juga memangsa hewan lain seperti anjing dan monyet.
"Selain itu buaya yang lapar juga memangsa anjing dan monyet yang berkeliaran. Waktu itu warga juga hampir menjadi mangsa namun selamat," kata Basri.
Dia berpesan kepada warga agar tetap waspada saat beraktivitas di luar rumah terutama saat berada di tepian sungai.
"Saya meminta kepada warga untuk tetap waspada dalam beraktivitas di sungai, karena kita tidak tahu kapan buaya itu muncul karena tiba- tiba saja dia bisa muncul dan menyerang," kata Basri.
Dikatakan Basri pihaknya sangat dilema menghadapi persoalan ini, ketika akan melakukan penangkapan terhadap buaya, disisi lain buaya muara tergolong satwa yang dilindungi.