"Kedua disana ada pesta panen cengkeh," imbuhnya.
"Ketiga kebetulan saat ini tengah ada penerimaan tes CPNS untuk adik-adik kami yang berada di kecamatan yang dilaksankan di kabupaten Natuna," jelasnya.
"Maka momen ini yang digunakan adik-adik kita untuk kembali ke daerah asalnya," ungkap Iskandar.
Sehingga Iskandar menegaskan sekali lagi, menurutya warga pergi karena ada tiga kegiatan tersebut.
Mendengar penjelasan dari Iskandar, Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochar Ngabalin mengungkapkan rasa terima kasihnya.
Hal ini membuktikan bahwa kepergian warga Natuna tidak ada kaitannya dengan adanya observasi 238 WNI dari Wuhan tersebut.
"Terimakasih untuk Pak Iskandar atas informasinya," ujar Ali Mochtar Ngabalin.
"Ini telah memberikan penjelasan kepada publik, foto tadi itu tidak menjelaskan kekhawatiran masyarakat atas observasi 238 WNI di Lanud Raden Sajad Natuna," jelasnya.
"Jadi publik sudah mendapatkan informasi yang jelas tidak ada eksodus disana," tegasnya.
Presiden Jokowi Meminta Warga Natuna Berbesar Hati
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat khususnya yang berada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau untuk berbesar hati menerima kebijakan pemerintah.
Hal ini terkait dengan keputusan pemerintah yang menjadikan Natuna sebagai lokasi observasi 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, akibat wabah virus corona.
Pernyataan Jokowi ini disampaikan di sela kunjungan kerjanya di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2/2020).
"Saya kira kita memerlukan kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.