"Makasih Pak. Aman, ayah sudah dikurung, nggak bisa marah-marah lagi," ujar korban di ruang tunggu Polsek Kedaton.
"Sedih disiksa. Bunda di sana (di rumah). Mau ketemu adik. Nanti mau pulang ke sana," ucapnya lagi.
Korban menunjukkan luka luka di tubuhnya.
"Ini (kaki) dicelupin ke air panas. (Kepala) dipukul pakai palu, (bawah hidung) disundut pakai rokok, tiap hari dipukulin," bebernya.
"Nggak mau sama ayah, takut. Sama Wak Jon mau, sama Pak RT mau," imbuhnya.
Wawan berdalih memukul anak tirinya karena susah diatur.
Ia mengaku memukul anak tirinya menggunakan besi dan bambu.
"Saya khilaf. Yang jelas anaknya susah diatur," ujarnya.
Baca: Seorang Ayah di Kotabaru Cabuli Anak Tirinya Selama 2 Tahun Hingga Hamil 5 bulan
"Dipukul nggak setiap hari. Tapi sering, dari 2017 setelah nikah.
Sementara ibu Wawan mengaku sudah mengetahui tindakan Wawan terhadap cucu sambungnya itu.
"Sudah saya tegur, tetep aja ngeyel. 'Ini anak titipan Allah, ujian kamu'. Tapi orangtua ngomong nggak diperhatikan. Sekarang kena batunya," tuturnya.
Ibu Wawan mengetahui cucu sambungnya disiram air panas setelah ditelepon menantunya.
"Saya nggak bisa mantau karena sudah pindah. Tapi seminggu sekali saya nengokin," katanya.
Adapun ibu korban mengaku selalu berusaha mencegah suaminya agar tidak berlebihan saat memarahi putranya saat melakukan kesalahan.