Laporan wartawan Tribun Bali,I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUNNEWS.COM, BALI-Merebaknya virus korona yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok telah membuat berbagai masyarakat di belahan dunia resah. Terlebih banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Tiongkok.
Sepanjang 2019, Bali ternyata mengirimkan sebanyak 37 tenaga kerja ke negeri tirai bambu dan sampai saat ini belum ada kabar pasca merebaknya virus korona.
Baca: Presiden Jokowi Belum Tunjuk Nama Pejabat Wakil Panglima TNI
Tenaga kerja tersebut diantaranya terdiri dari lima orang asal Badung, empat orang dari Bangli, lima dari Buleleng, dua dari Denpasar dan 12 orang dari Gianyar.
Selain itu juga ada empat dari Jembrana, satu Karangasem, satu asal Klungkung dan dua dari Tabanan serta satu asal Banyuwangi.
Baca: Novel Baswedan Sebut Tetangga Tak Yakin RB dan RM Pelaku Penyiraman
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda mengatakan, meski ada 37 orang yang bekerja di Bali namun belum diketahui di daerah mana mereka bekerja.
Ia mengaku mendapatkan data tersebut dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar dan tidak disebutkan di daerah mana pekerja asal Bali itu berada."Kita dapat data dari BP3TKI, bahwa itulah orang-orang yang dari Bali berangkat pada 2019," kata Arda saat dihubungi, Kamis (30/1/2020).
Dirinya belum mengetahui kondisi dari 37 tenaga kerja asal Bali itu. "Mungkin dari Kedubes yang tahu tentang kondisinya, kita kan tidak terima berita itu. Yang jelas itu tenaga itu tenaga kerja dari Bali yang berangkat pada 2019," ia yakin.
Saat ditanya apakah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tidak berupaya untuk mencari tahu kondisi tenaga kerja di sana, Arda mengatakan bahwa pihaknya tidak mempunyai akses ke sana.
Sebab hal ini merupakan hubungan antar negara sehingga aksesnya dimiliki oleh pemerintah pusat. Kepala BP3TKI Denpasar Soleh Hidayat membenarkan bahwa pihaknya mengirim 37 pekerja ke Tiongkok dari Bali. "Betul, jumlahnya 37 orang," kata Soleh Hidayat saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Dirinya mengatakan, dengan adanya wabah penyakit yang terjadi di negara penempatan belum ada berita terkait keadaan para tenaga kerja tersebut. "Kita berdoa, semoga para PMI kita di negara penempatan selalu sehat," harapnya.
Soleh Hidayat mengatakan, meski mengirimkan tenaga kerja ke Tiongkok, mengenai daerah penempatan tak didata oleh pihaknya.
Baca: Minggu Depan, Partai Gerindra Janji Usut Dugaan Andre Rosiade Jebak PSK di Hotel
Sementara mengenai kabar dari tenaga kerja tersebut, pihaknya juga masih menunggu kabar dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing.
Baca: Dubes Iran Ungkap Misi Terakhir Jenderal Qassem Soleimani Sebelum Dibunuh Militer Amerika
Di sisi lain, pihak keluarga dari 37 tenaga kerja itu belum ada yang menanyakan kondisinya melalui BP3TKI Denpasar. "Belum ada pihak keluarga yang menanyakan. Ada kemungkinan para PMI sudah komunikasi dengan keluarga masing-masing," ia menjelaskan.