TRIBUNNEWS.COM - Banyak calon pengantin jadi korban penipuan yang dilakukan wedding organizer (WO) Pandamanda.
Korban-korban tersebut tergiur harga paket yang murah dan promo-promo menarik.
Menurut Kapolres Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah pada awalnya usaha milik Anwar Said ini berjalan semestinya.
Kesalahan pengelolaan uang klien dan kegiatan akhirnya membuat usaha ini mulai limbung.
"Wedding organizer ini sudah beroperasi sejak 2014."
"Namun kemudian terjadi masalah, penggunaan uang yang harusnya digunakan untuk pernikahan malah digunakan untuk kepentingan pribadi," jelas Azis dalam tayangan tvOne News Kamis (6/2/2020).
Baca: Ahli Pengobatan Alternatif Berbasis Spiritual Ningsih Tinampi Klaim Didukung Dinkes Jatim dan Polisi
Pemilik WO itu, menggunakan sebagian uang klien untuk kepentingan pribadi dan kantornya.
"Membeli 3 mobil operasional, menyewa kantor, dan membeli rumah pribadi," jelasnya.
Azis menuturkan, sejak 2018 Pandamanda mulai dirundung masalah berkat kelalaian pengelolaan uang sebelumnya.
Baca: Merasa Tak Perlu Minta Maaf kepada Teddy, Rizky Febian Sebut Hubungan Mereka Baik-baik Saja
Oleh karena itu, di tahun berikutnya yaitu 2019 dan 2020, tersangka mulai berinisiatif memutar uang kliennya.
Dia mulai melakukan tambal sulam menggunakan uang dari klien yang sudah mendaftar.
"Orang yang sudah mendaftar pernikahan diorganisir oleh Pandamanda ini, kemudian ditutup dengan uang dari klien yang medaftar berikutnya, terus seperti itu," terang Azis.