Karena kesepian, Miratun yang biasa dipanggil Soton menyewakan dua kamar untuk kos.
5. Terobsesi pada Kebersihan
Salah satu kebiasaan yang diingat warga, Miratun selalu menyapu gang masuk ke rumahnya.
Gang ini mulai dari dekat perlintasan kereta api Ngunut, sampai ke ujung gang lainnya di Masjid Jami dekat Pasar Ngunut.
Panjang gang yang disapu Miratun lebih dari 100 meter.
"Jadi yang disapu bukan hanya halaman rumahnya."
"Dari ujung gang ke ujung gang disapu semua sampai bersih," tutur seorang tetangga bernama Dedi, Jumat (14/2/2020) siang.
Kebiasaan Miratun yang menyapu gang ini sudah menjadi 'trande mark' yang dihapali warga sekitar.
Warga tidak tahu pasti alasan kebiasaan Miratun ini, mereka menduga, sosoknya sangat terobsesi dengan kebersihan.
"Kalau masuk rumahnya, semuanya sangat bersih dan rapi."
"Tidak ada yang berserakan ataupun tak rapi," sambung Dedi dikutip dari Surya.co.id.
Baca: Tak Hanya Kopi, Warkop di Tulungagung Ini Sediakan Layanan Plus-plus
Baca: KPK Periksa Plt Bupati Tulungagung Marwoto Birowo
6. Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan
Jenazah Miratun kini dievakuasi ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung.
Polisi telah selesai melakukan olah TKP di rumah Miratun (65), warga Lingungan 6 Desa/Kecamatan Ngunut, Jumat (14/2/2020) pagi.
Kini jenazah Miratun berada di Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung.
Karena diduga korban pembunuhan, rencananya jenazahnya akan diautopsi.
Kompol Siti mengatakan, pihaknya sudah cek TKP sejak pukul 01.50 WIB.
Karena kondisinya tidak wajar, Siti minta bantuan Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung untuk melakukan oleh TKP.
Saat ditemukan, wajah Miratun dibekap dengan bantal dan guling, kemudian diguling dengan kasur lipat.
"Kondisi pintu juga digembok dari luar," terang Siti, Jumat pagi.
Hasil visum tim kesehatan yang ikut olah TKP, Miratun diperkirakan meninggal lebih dari 6 jam sebelum ditemukan.
Meski begitu di tubuhnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
(Tribunnews.com/Bunga)(Surya.co.id/David Yohanes)