News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerjasama Warga, Aktivis, dan Mahasiswa untuk Mengembalikan Hak Warga Nguter Sukoharjo dari PT RUM

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi Mahardika (Mahasiswa Berdialektika) bertema Mendengar Cerita Warga Nguter di Gedung Tribunnews Solo, Jalan Adisoemarmo 335A, Klodran, Colomadu, Karanganyar pada Kamis (13/2/2020).

Sementara itu, Panji selaku aktivis mahasiswa Nguter menyampaikan apa saja yang dirasakan warga.

Warga yang terdampak tidak tahan dengan bau menyengat akibat limbah pabrik

Apalagi, kandungan yang terdapat pada limbah dapat berbahaya.

Berbagai langkah pun akan diambil agar permasalahan tersebut segera terselesaikan.

“Warga Nguter ini mengalami dampak nyata adanya limbah. Berbagai upaya pun dilakukan, seharunya pihak pabrik berhenti,” kata Panji.

“Sudah seharusnya kita turut membantu mereka untuk mengembalikan lingkungan yang bersih” tambahnya.

Diskusi Mahardika (Mahasiswa Berdialektika) bertema "Mendengar Cerita Warga Nguter" di Gedung Tribunnews Solo, Jalan Adisoemarmo 335A, Klodran, Colomadu, Karanganyar pada Kamis (13/2/2020) (Tribunnews)

Di hari yang sama, Dean, seorang mahasiswi di Solo mengungkapkan keprihatinannya terhadap permasalahan tersebut.

“Menyedihkan dan menyayangkan, mengapa tidak kunjung usai. Apalagi menyangkut dampak limbah terhadap warga dan lingkungan,” ucap Dean kepada Tribunnews.

“Perlu adanya ketegasan hukum. Kemudian, ada koordinasi pemerintah dan perusahaan,” tambah mahasiswi semester 4 itu.

Diketahui, PT RUM yang berada di Kecamatan Nguter, Sukoharjo mulai beroperasi pada tahun 2017.

Pabrik tersebut merupakan produsen kapas sintetis atau serat rayon.

Namun, setelah berjalannya waktu limbah yang dihasilkan berdampak pada lingkungan dan warga sekitar.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini