TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara terkait kabar yang menyebut warga negara China bernama Jin terinfeksi virus corona setelah berkunjung ke Bali.
Jin dikabarkan telah melakukan perjalanan ke Bali sejak 22 - 28 Januari 2020.
Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) ( Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto menyatakan, Jin diduga terinfeksi virus corona setibanya di Shanghai, setelah berlibur di Bali.
"Sepertinya enggak mendukung situasi Bali untuk terinfeksi."
"Aktivitas yang kita patut duga, setelah dia turun dari bandara (Shanghai), sangat-sangat mungkin terjadi penularan di sana," kata Achmad, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Achmad mengatakan, dugaan tersebut didapat setelah melakukan perhitungan saat dia terkonfirmasi positif virus corona pada Rabu (5 /2/2020).
"Kita mencoba melihat perhitungan waktu kalau seandainya tanggal 5 Februari 2020 konfirmasi positif artinya dia melewati masa inkubasi dan menjadi positif," kata Achmad, dikutip Tribunnews.com, dari tayangan di kanal YouTube KompasTV, Jumat (14/2/2020).
Menurut Achmad, pihaknya telah melihat data dari China yang menunjukkan rata-rata masa inkubasi dan menjadi positif virus corona ternyata pada hari ke 10.
"Artinya kalau kita mencoba menghitung mundur dari tanggal 5 Februari 2020."
"Mundur 10 hari itu ketemunya sekitar tanggal 27 atau 28 Januari 2020 (tertular virus corona)," terang Achmad.
Baca: 3 Skenario Berakhirnya Wabah Virus Corona: Virus Ini Tak Musnah dan Bisa Muncul Lagi
Baca: Update Terbaru Virus Corona - Jepang Laporkan 1 Orang Meninggal, Wanita Berusia 80 Tahunan
Kemenkes kemudian melakukan analisa data dari spesimen pasien terduga virus corona di Bali pada tanggal tersebut.
"Kemudian kita melakukan kajian sampai tanggal itu, pengiriman spesimen dari Bali ke Balitbangkes untuk diperiksa."
"Ada 14 orang, di mana 2 orang adalah WNI dan 12 itu WNA, seluruhnya hasilnya negatif," kata Achmad.
Sementara itu, pihak Imigrasi Ngurah Rai akan melakukan koordinasi dengan pihak bandara untuk membantu melacak Jin yang sudah pulang dari Bali itu.
"Kami akan koordinasi dengan pihak bandara dan nanti akan kami cek data yang bersangkutan."
"Namun kami perlu juga minta tolong untuk diberikan data lengkap agar kami cepat mendapatkan data tersebut," kata Kepala Bidang Teknologi Informasi Imigrasi Ngurah Rai, Agus Purwanto.
Sebelumnya, pihak Dinas Kesehatan Bali telah membantah adanya kasus virus corona di Bali.
Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya menegaskan, tidak ada kasus virus corona di Bali.
Ketut Suarjaya mengatakan, pihaknya telah melakukan pelacakan Jin selama di Bali.
Mulai dari mengidentifikasi tempat menginap hingga tempat-tempat yang di kunjungi Jin selama di Bali, tempatnya di Nusa II.
Hal tersebut diungkapkan Ketut Suarjaya dalam acara Prime Time News yang diunggah di kanal YouTube Metro TV News, Kamis (13/2/2020).
"Tetapi dari pelacakan itu dan menurut perhitungan masa inkubasi dan riwayat perjalanan kan dia sudah meninggalkan Bali."
"Sampai dia positif virus corona, sudah 8 hari setelah dia (Jin) meninggalkan Bali," terang Ketut Suarjaya.
Oleh sebab itu, Ketut Suarjaya menyatakan dari analisis riwayat perjalanan tersebut, ia memastikan bahwa tidak ada penularan virus corona di Bali oleh warga negara China tersebut.
"Kemungkinan ini penularannya di China sendiri karena sudah melewati masa inkubasi 7 hari ya."
"Itu kemungkinan pertama, kalau misalnya masa inkubasi 3-7 hari."
"Kalau dengan perhitungan masa inkubasi sepanjang 14 hari, artinya dia selama di Bali kan masa inkubasi terjadi," terangnya.
Baca: UPDATE Virus Corona, hingga Jumat 14 Februari Pagi: 1.371 Orang Tewas, 6.242 Jiwa Dinyatakan Sembuh
Baca: Kapal Pesiar Diamond Princess Punya Tingkat Infeksi Virus Corona Tertinggi di Dunia
Namun, menurut Ketut Suarjaya, sampai saat ini di Bali sendiri juga belum ada kasus yang ditemukan terkait virus corona.
"Artinya kalau dia dalam masa inkubasi atau masih terpapar di sana terus dia menularkan kepada orang lain."
"Jadi asumsinya, pasti ada orang yang terpapar dan ini sudah hari ke 16 sejak dia meninggalkan Bali."
"Jadi perhitungan kami tidak ada penularan di Bali," tegasnya.
Dari data yang ditangani di Bali, menurut Ketut Suarjaya, memang ada 20 orang yang diobservasi di Bali.
Namun, 14 orang di antaranya berdasarkan hasil tes laboratorium dinyatakan negatif virus corona.
"Artinya tidak ada satupun sampai saat ini kasus virus corona yang terjangkit di Bali," lanjutnya.
"Sehingga dengan asumsi seperti itu dengan data seperti itu ya kami sampaikan bahwa di Bali belum terpapar adanya virus corona," tegas Ketut Suarjaya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)