Ide mengarang cerita jadi korban penculikan itu didapat Ma dari sering menonton video.
Walaupun sang ibu sudah membatasi anaknya bermain HP namun puteranya sering mencuri waktu untuk main HP.
Fz menyakinkan, dia dan suami tidak akan marah kalau puteranya jujur.
Bahkan ia mengatakan, dirinya tidak akan memukul puteranya hanya gara-gara masalah sepele.
Fz dan suaminya PN membuat pernyataan permohonan maaf resmi.
Kabag Ops dihadapan awak media menegaskan tidak ada kasus penculikan anak di wilayah hukum Polres OKU.
“Saya tegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada kasus penculikan anak, isu yang viral sehari sebelumnya itu hanya cerita bohong dari TOB saja” tegas kabag Ops Polres OKU.
Orang nomor 3 dijajaran Polres OKU ini menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan jangan gampang terpancing dengan isu-isu menyesatkan yang membuat gaduh dimasyarakat.
Dikatakan Kabag Ops, bila ada informasi yang tidak jelas bisa dicross check ke Polres OKU yang siaga 24 jam.
Dikatakan Kabag Ops, sejak awal polisi sudah curiga banyak kejanggalan-kejanggalan dari cerita MA.
Apalagi dilihat dari kondisi sang anak yang tidak ada tanda-tanda bekas diculik.
Setelah dicek lokasi dan diperiksa CCTV ternyata tidak ditemukan kecocokan dengan cerita sang anak. (SP/ Leni Juwita)