TRIBUNNEWS.COM - Keluarga Tohir (72), penjaga sarang burung walet didatangi 10 perampok bersenjata, Selasa (19/2/2020) malam.
Peristiwa ini terjadi di rumah kayu yang ditinggali keluarga Tohir di kilometer 45 Desa Selerong, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Tohir bersama istri, Sutiani (60) dan dua anaknya yang masih kecil.
Peristiwa itu bermula pada Selasa sekitar pukul 22.00 WITA, datang 10 perampok bertopeng.
Mereka mematikan listrik rumah.
Baca: Kesaksian Sigit di Pengadilan: 2 Eksekutor Pembunuhan Ayah dan Anak Tak Tega Bakar Mayat
Baca: Dijanjikan Rp 500 Juta, 2 Eksekutor Pembunuhan Pupung Sadili dan Anaknya Hanya Terima Rp 8 Juta
Suasana berubah gelap gulita.
Dari luar rumah, mereka minta kunci sarang walet.
Namun, Sutiani berteriak bahwa kunci dipegang pemilik sarang burung.
Para perampok tak percaya.
Para perampok mendorong pintu rumah.
Baca: Istri Otaki Pembunuhan Suami di Lampung, Selingkuhan Eksekutornya, Ada Pemeran Fiktif di Skenario
Baca: Tersangka Pelaku Pembunuhan Korban PB di Wolotopo Timur Ende Diancam Hukuman 7 Tahun Penjara
Sementara Sutiani berusaha menahan sambil kembali meyakinkan mereka bahwa dirinya tak memegang kunci sarang burung walet.
"Tapi mereka mendobrak pintu merangsek masuk," ungkap Sutiani (60), saat ditemui awak media di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syaharie, Samarinda, menunggu visum jenazah suaminya, Kamis (20/2/2020).
Sebagian lain mencongkel jendela rumah.
Saat masuk, Tohir terbangun dan berjalan sambil menarik kaki kiri.