News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bapak Pramuka Baden Powell Ulang Tahun, Pramuka Indonesia Berduka atas Hanyutnya Siswa SMP 1 Turi

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bapak Pramuka Dunia Baden Powell ulang tahun hari ini, Pramuka Indonesia malah berduka lantaran siswa SMP 1 Turi hanyut saat kegiatan Pramuka.

TRIBUNNEWS.COM - Bapak Pramuka Dunia atau Bapak Pandu Dunia, Baden Powell, berulang tahun pada hari ini, Sabtu (22/2/2020).

Dikutip dari Wikipedia.org, Baden Powell bernama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden-Powell.

Semasa hidupnya, Baden Powell yang merupakan seorang letnan tentara sangat aktif dalam gerakan kepanduan.

Tak sendiri, Baden Powell dan istrinya Olave St. Clair Soames, dan adiknya Agnes Baden-Powell sangat aktif memberi bimbingan kepanduan.

Pria kelahiran Inggris ini meninggal dunia pada 8 Januari 1941.

Kini, di hari ulang tahun sang pencetus Pramuka yang ke-163, Pramuka Indonesia malah tengah berduka.

Pasalnya, ratusan siswa SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, hanyut saat melakukan kegiatan Pramuka yakni susur sungai.

Berdasarkan rilis dari BPBD DIY pada Sabtu pagi, total peserta susur sungai dari SMPN 1 Turi berjumlah 249 orang.

Siswa terbagi atas 124 orang kelas 7 dan 125 kelas 8.

Dari 249 siswa, dipastikan 216 siswa selamat, 23 siswa luka-luka.

Sedangkan 7 siswa dinyatakan meninggal dunia dan 3 siswa lainnya belum ditemukan.

Baca: Cari Siswa SMP 1 Turi Sleman Korban Hanyut, Tim SAR Saling Bergandengan Tangan Sisir Sungai Sempor

Pencarian Tim SAR

Tim SAR memulai pencarian dari arah utara, di mana para siswa pertama memulai kegiatan Pramuka susur sungai.

Dalam video unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Tim SAR tampak berjejer dalam kondisi gelap di tengah-tengah sungai.

Pada pencarian Jumat (21/2/2020) malam itu, mereka mengenakan jaket pelampung warna oranye.

Beberapa di antara mereka juga mengenakan helm dengan lampu penerang.

Tim SAR bergandengan tangan dalam proses pencarian siswa SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang hanyut di Sungai Sempor. (YouTube KOMPASTV)

Mereka bergandengan tangan sambil menyisir sungai pelan-pelan.

Bibir sungai juga diperiksa oleh petugas lantaran sempat dilalui para siswa.

Dikutip Tribunnews.com dari TribunJogja.com, proses pencarian siswa yang hanyut dilanjutkan kembali pada Sabtu (22/2/2020) pagi.

Tim SAR Gabungan menyisir Sungai Sempor sejauh 25,19 kilometer.

Baca: Kronologi Banjir Bandang Sebabkan Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut Saat Susur Sungai

Proses penyisiran ini terbagi atas empat area. Berikut rinciannya:

1 Area pertama

Titik awal di lokasi hanyutnya para siswa hingga ke tempuran Sungai Sempor dengan Sungai Bedog dengan estimasi panjang lintasan sejauh 6,71 kilometer

2. Area kedua

Dari tempuran Sungai Sempor dan Sungai Bedog hingga perpotongan Sungai Bedog dengan Selokan Mataram dengan estimasi panjang lintasan 5,59 kilometer

3. Area ketiga

Perpotongan Sungai Bedog dengan Selokan Mataram hingga jembatan Sungai Bedog sebelah timur Gereja Santa Maria Assumpta Gamping dengan panjang lintasan sejauh 7,91 kilometer

4. Area keempat

Jembatan Sungai Bedog sebelah timur Gereja Santa Maria Assumpta Gamping hingga ke perpotongan Saungai Bedog dengan Jalan Ringroad Selatan dengan panjang lintasan sejauh 4,98 kilometer.

Baca: Update Terbaru Jumlah Korban Susur Sungai Siswa SMPN 1 Turi, Korban Meninggal Bertambah Pagi Ini

Bupati Sri Purnomo akan Undang Kepala Sekolah di Sleman

Bupati Sleman, Sri Purnomo akan mengundang seluruh kepala sekolah yang ada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal ini berkaitan peristiwa ratusan siswa SMPN 1 Turi Sleman yang hanyut terseret arus sungai Sempor ketika mengikuti kegiatan susur sungai pada Jumat (21/2/2020) siang.

Dikutip Tribunnews.com dari tayangan video yang diunggah kanal YouTube tvOneNews, Jumat malam, Sri Purnomo menyebut pihaknya akan mengudang seluruh kepala sekolah di Sleman untuk diberikan arahan terkait pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan siswa.

"Kami dalam waktu dekat, besok pagi, akan kita kumpulkan kepala sekolah di Kabupaten Sleman yang menjadi kewenangan kami, baik TK, SD, SMP, Madrasah," kata Sri Purnomo.

"Nanti kita akan berikan arahan pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan siswa ketika mereka berada di sekolah dan ketika ada kegiatan luar sekolah, betul-betul harus diperhatikan faktor keamanannya," tambahnya.

Dengan adanya koordinasi dengan seluruh kepala sekolah di Sleman, Sri Purnomo berharap tidak akan terjadi lagi peristiwa serupa.

"Sehingga jangan sampai situasinya mendung nanti mereka berada di tepi sungai di sekitar sungai itu sangat berbahaya," tambahnya.

Sri Purnomo mengatakan setiap sekolah memiliki kegiatan ekstrakurikuler masing-masing.

Ia menyebut kegiatan siswa yang berkaitan dengan kepandungan semestinya bisa dilakukan di lingkungan sekolah.

"Masing-masing sekolah punya ekstrakurikuler, sekarang ini dikembangkan jadi kegiatan pramuka kan banyak kegiatan, keterampilan, kelincahan dan kaitannya kepanduan, semestinya itu bisa dilakukan di area sekolah," ucapnya.

Baca: Aksi Heroik 2 Siswa SMP 1 Turi Yogyakarta Selamatkan Temannya Saat Susur Sungai, Teriak Jangan Panik

Sri Purnomo mengaku tidak mengetahui mengapa pihak sekolah mesti mengadakan kegiatan susur sungai saat sedang musim hujan.

Sri Purnomo mengatakan kegiatan susur sungai dilakukan sebaiknya saat musim kemarau atau cuaca cerah.

"Saya kurang tahu itu program sekolah yang bersangkutan."

"Saya tidak tahu kenapa mereka pada musim hujan begini dan cuacanya tidak mendung, mereka berani melakukan susur sungai, yang selama ini semestinya susur sungai dilakukan saat musim kemarau, pada matahari sedang terang, tidak ada hujan," katanya.

Sri Purnomo menyebut pihaknya sudah melakukan pengecekan ke SMPN 1 Turi Sleman.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan takziah ke rumah korban yang meninggal dunia.

"Besok pagi kami akan takziah ke siswa kami yang meninggal dunia karena musibah, kami akan takziah ke rumah masing-masing," kata Sri Purnomo.

(Tribunnews.com/Ifa Nabila/ Wulan KP) (TribunJogja.com/ Mona Kriesdinar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini