Yohan juga mengatakan pentingnya memahami panduan keselamatan saat berkegiatan di air.
Menurutnya, ada berbagai panduan yang harus dipahami untuk menghindari kecelakaan di air.
Yang paling umum di antaranya bisa berenang, mengenal tanda alam, dan pemasangan rambu-rambu kegiatan.
"Yang pertama kita harus bisa berenang, kedua adalah kenali tanda-tanda alam," sambung Yohan.
Tanda-tanda alam yang dimaksud misalnya sungai menjadi keruh dan debit air meningkat.
Selain itu, cuaca dan medan yang berubah bentuk, seperti gerakan tanah atau ombak apabila di laut.
"Ketiga pemasangan rambu-rambu kegiatan, misal sungai beresiko, bahaya untuk berkegiatan, harus ada tanda-tanda tersebut," imbuhnya.
Baca: Warga Sudah Mengingatkan, Pembina Pramuka SMP 1 Turi Nekat Lakukan Acara: Kalau Mati di Tangan Tuhan
Pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan air
Lebih lanjut, Yohan menjelaskan bagaimana pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan air.
"Yang pasti apabila kita berkegiatan di air alangkah baiknya memakai peralatan safety," tuturnya melalui sambungan telepon.
Selain itu, saat menjadi 'korban' yang mengalami kecelakaan air, diharapkan untuk tidak panik.
"Karena kalau berenang melawan arus kan tidak bisa, tetap tenang dan kenali arusnya."
"Walaupun kita berenang mengikuti arus, tetapi kita tetap berusaha agar bisa menepi."
"Tetapi kalau tidak bisa berenang itu yang sulit, yang berenang dalam arus deras sedalam satu meter saja sudah sulit," ujar Yohan.