Guru olahraga SMPN 1 Turi ini beralasan pergi untuk mentransfer uang di bank.
Baca: Fakta Baru Insiden Susur Sungai di Sleman, Sri Sultan Sebut Kepsek Kena Sanksi, Motor Relawan Dicuri
Baca: Suraji Usap Tanah Makam Yasinta Siswi SMPN 1 Turi, Korban Susur Sungai Ini Sempat Minta Sepatu
Tapi, setelahnya ia kembali ke lokasi untuk menolong para siswa SMPN 1 Turi.
Diketahui, sebanyak siswa SMPN 1 Turi Sleman hanyut saat mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai pada Jumat.
Akibat insiden tersebut, 10 siswi dinyatakan meninggal dunia.
Tersangka Mengaku Lalai
Saat jumpa pers di Mapolres Sleman, Selasa, IYA meminta maaf pada pihak sekolah dan keluarga korban susur Sungai Sempor.
"Pertama, saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada instansi saya, SMP Negeri 1 Turi, karena atas kelalaian kami terjadi hal seperti ini," kata Iya, dilansir Kompas.com.
"Kedua, kami sangat menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban, terutama keluarga korban yang sudah meninggal," imbuh dia.
Ia pun berharap keluarga korban bisa memaafkan IYA dan dua tersangka lainnya, R dan DS.
"Semoga keluarga korban bisa memaafkan kesalahan-kesalahan kami," ucapnya.
Meski begitu, IYA mengaku siap menerima segala segala risiko akibat kelalaiannya.
Baca: Ketua Gudep SMPN 1 Turi Jadi Tersangka Tragedi Susur Sungai, 2 Tahun Lagi Jalani Masa Pensiun
Baca: Alasan Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Siswanya Tak Diberi Alat Keselamatan: Airnya Cuma Selutut
Termasuk menjalani proses hukum.
"Ini sudah menjadi risiko kami sehingga apa pun yang nanti menjadi keputusan akan kami terima," kata dia.
Atas perbuatannya, IYA, R, dan DS dijerat Pasal 359 karena kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.