TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Aparat kepolisian telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dari insiden susur Sungai Sempor di kawasan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Salah satu tersangka berinisial IYA mengungkapkan alasan tetap menggelar kegiatan susur sungai, meski masih dalam musim hujan.
Baca: Suara Lirih Ayah Korban Meninggal Susur Sungai di Sleman: Saya Ikhlas
IYA yang merupakan guru olahraga di SMP itu mengatakan, sebelum susur Sungai Sempor berlangsung cuaca di lokasi masih cerah dan arus sungai juga tidak deras.
"Karena cuaca belum seperti pas kejadian," ujar IYA saat jumpa pers di Mapolres Sleman, Selasa (25/02/2020).
Sebelum Siswi SMPN 1 Turi Sleman Susur Sungai Pada Jumat (21/02/2020) sekitar 13.15 WIB, IYA menyiapkan para peserta susur sungai yang berjumlah 249 siswa.
Saat berangkat, menurutnya kondisi cuaca masih belum hujan.
"Saya mengikuti, Saya cek sungai di atasnya, di jembatan itu juga airnya tidak deras, landai," ungkapnya.
IYA lantas kembali ke titik awal susur sungai.
Di lokasi itu, dia mengatakan sudah ada pembina Pramuka lain yang biasa menyusuri Sungai Sempor.
"Sehingga Saya juga yakin aja tidak akan terjadi apa-apa," tegasnya.
Menurutnya, para peserta susur sungai berjalan di pinggir dan tidak di tengah.
Selain itu, para peserta tidak dibekali alat pengaman karena air sungai tidak dalam.
"Karena airnya cuman selutut, itu paling dalam," tandasnya.