Ia pun berharap, pemerintah segera turun tangan dan membuat ketersedian dan harga masker kembali seperti semula.
Susanto juga meminta pemerintah dan aparat keamanan menangkap pelaku penimbun masker.
"Harapan saya, harga masker normal. Boleh naik tapi sewajarnya, Rp 50.000 misalnya."
"Kalau sampai Rp 200,000, bonyoklah saya," harap dia.
Sangat Membutuhkan Masker
Sebelumnya, Susanto divonis menderita kanker nasofaring.
Lalu putrinya menderita leukimia atau yang dikenal dengan kanker darah.
Sehingga ayah dan anak ini sangat membutuhkan masker dalam kegiatan sehari-harinya.
Mereka harus menggunakan masker untuk tetap bertahan hidup.
Baca: Polres Jakut Jual Masker Hasil Sitaan, Uang Hasil Penjualan akan Dikemanakan? Ini Kata Polisi
Baca: Timbun Masker di Apotek Sendiri, Oknum PNS di Kota Makassar Diamankan Polisi
Susanto berujar, dirinya harus ke Jakarta untuk kontrol setiap 3 bulan sekali.
Celine juga harus melakukan cek darah setiap bulannya di Pontianak.
Kondisi kesehatan dari Susanto dan Celine itu membutuhkan masker, untuk melindungi diri dari debu, polusi udara, dan asap rokok.
"Karena masih dalam tahap kontrol, kebutuhan masker tentu sangat penting, sebab kondisi tubuh rentan terhadap asap, debu dan polusi udara," ungkapnya.
Susanto telah menggunakan masker sejak 2018, sementara Celine menggunakan sejak 2016 silam.