"Selain itu, kami juga ingin memantau apakah ada aktivitas pendakian yang masih dilakukan masyarakat atau tidak. Sebab saat ini status Gunung Agung masih level III," katanya.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana tidak mau mengomentari mengenai anjing di atas puncak Gunung Agung.
"Saya tidak bisa konfirmasi soal foto asli atau bukan, karena keahlian saya bukan disitu. Kami fokus ke aktivitas gunungapi-nya. Mungkin bisa tanya pakar foto untuk soal keaslian foto," kata Devy.
Apakah PVMBG sempat mengecek hasil tangkapan CCTV yang merekam adanya anjing?
Devy juga enggan mengomentari.
"Memantau gunung api bukan berarti melototi CCTV 24 jam, tapi lebih dari itu, mengamati dan menganalisis data bawah permukaan dari aspek seismologi, deformasi dan lain-lain. untuk mendapat estimasi pergerakan fluida di dalam gunungapi. Ketika terjadi perubahan signifikan, maka CCTV membantu melihat manifestasi permukaan kawah," ujar Devy.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Hoax atau Fakta Anjing Terekam CCTV di Atas Kawah Gunung Agung?