Tak hanya itu, yang bersangkutan juga mengeluarkan umpatan.
Bahkan, oknum orangtua murid tersebut juga mengambil kayu stok pramuka yang ada di sekitar.
Beruntung, ia tidak memukulkan kayu tersebut ke Kepala Sekolah.
Proses mediasi menemui jalan buntu
Buntut peristiwa penganiayaan, Kepala Sekolah melaporkan ke Kepala Desa Bukit Harapan.
Mengutip dari TribunJambi.com, Kepala Sekolah merasa terancam atas tindakan yang dilakukan wali murid.
"Karena merasa terancam, Kepala Sekolah melakukan koordinasi dengan kepala desa setempat."
"Kades menginisiasi perdamaian dengan menghadirkan tokoh masyarakat setempat pada malam harinya."
"Saat pertemuan akan diadakan, orangtua siswa tersebut hadir dengan menggenggam pistol di tangannya," kata Lukman.
Mediasi tersebut pun menemui jalan buntu, akhirnya pada Kamis (7/3/2020) Kepala Sekolah melapor ke korwil dan Dinas Pendidikan Jambi.
Baca: Remaja yang Bunuh Bocah 5 Tahun Ternyata Senang Aniaya Binatang
Baca: Tak Terima HP sang Anak Dikumpulkan Saat Ujian, Wali Murid Nekat Aniaya Kepsek & Letuskan Tembakan
Selain itu juga melakukan pertemuan dengan Kabid GTK Dinas Pendidikan Provinsi pada Jumat (8/3/2020).
"Inti dari pertemuan tersebut adalah kasus ini akan dilanjutkan ke pihak berwajib."
"Dan harus dikawal sampai tuntas agar kejadian yang sama tidak terulang di masa yang akan datang," terangnya.
Terkait upaya mediasi, Kepala Desa Bukit Harapan, Yusuf mengatakan, tidak ada titik terang.
"Kita sudah upayakan mediasi tapi tidak ada titik terang, kita serahkan ke pihak berwenang," ujar Yusuf.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri/TribunJambi.com/Darwin)