Laporan Wartawan Surya Malang Aris Ninu
TRIBUNNEWS.COM, RUTENG - Diduga diseret banjir, Kristina Asul (80), warga Desa Cambir Leca, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai ditemukan tewas, Minggu (8/3/2020) siang.
Kristina ditemukan anaknya sudah tak bernyawa sekitar 50 meter dari tempat korban di bawah banjir.
Atas kejadian ini, pada Senin (9/3/2020) pagi, anggota Bhabinkamtibmas Desa Cambir Leca dan Desa Hilihintir, Satar Mese Barat, Polsek Satar Mese Kesatuan Polres Manggarai, Bripka Arsel Liunima mendatangi rumah duka Mama Kristina yang meninggal karena diduga terseret oleh banjir di Kalo, Desa Cambir Leca.
Kapolres Manggarai, AKBP Mas Anton Widyodigdo melalui Polisi Arsel kepada POS-KUPANG.COM di Ruteng, Senin (9/3/2020) siang menjelaskan, pada Minggu 8 maret 2020 sekitar pukul 12.00 wita korban Kristina ditinggal sendiri di rumah.
Baca: Tinjau Pintu Air Manggarai, Anies Baswedan: Ada 200 dari 2.738 RW Terdampak Banjir Hari Ini
Baca: Pengaruhi APBN, Kemenkeu Pantau Anjloknya Harga Minyak
Baca: Renan Da Silva bilang Harusnya Penaltinya Diulang Lantaran
"Pada saat itu anaknya Benediktus Hamzah pergi ke sawah dan istrinya pergi mencuci pakaian. Setelah itu mereka kembali berkumpul di rumah tetapi korban tidak ada lagi dalam rumah," katanya.
Mereka berpikir korban pasti pergi ke anak perempuannya bernama Vilomena Jelita yang berada tidak jauh dari rumah tinggalnya.
Ketika hari sudah gelap korban tidak kunjung kembali ke rumah sehingga anaknya bersama istri mencari di rumah saudari perempuannya namun tidak ada," kata Polisi Arsel.
Selanjutnya, ujarnya, mereka mencari ke rumah keluarga lain akan tetapi tidak menemukan korban.
"Mereka coba mencari di sekitar kali kecil antara rumah tinggal korban dan rumah tinggal anaknya, Filomena, saat itu mereka menemukan kain batik warna abu-abu yang dikenakan korban sebelumnya sehingga menguatkan dugaan mereka untuk menyisir sepanjang Kali Kalo karena kemungkinan korban terseret oleh banjir. Kira-kira jarak 50 meter dari titik awal penemuan kain korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi melintang di dalam air kali oleh anak dan menantunya sendiri," papar Polisi Arsel.
Ia menjelaskan, dirinya saat berkunjung di rumah duka telah menyampaikan ucapan duka cita kepada keluarga yang ditinggalkan dan meminta data singkat tentang kejadian yang dialami korban karena tugas polri wajib menduga seseorang yang meninggal dunia secara tidak wajar sehingga menjadi bahan dasar untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Selain itu, ia menghimbau kepada keluarga atau warga lain yang ada agar selalu berhati-hati sekarang karena cuaca hujan dan angin yang saat ini melanda wilayah Satar Mese Barat.
Atas kejadian tersebut dari pihak keluarga telah menerima kematian almarhumah dengan iklas dan tidak menuntut kepada siapa pun.
Arsel pun mengungkapkan, kemungkinan korban jatuh di kali saat menyebrang ke rumah anak perempuannya karena kebiasaan almarhumah sebelumnya kelau sepi di rumah tinggalnya ia sering pergi ke rumah anak perempuannya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Diseret Banjir, Wanita 80 Tahun asal Manggarai Tewas di Kali Kalo