Firman Rachmanudin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Oknum seorang guru SD mencabuli 8 siswa, yakni, 5 siswa dan 3 siswi mencoreng dunia pendidikan di Kota Surabaya sebagai kota layak anak.
Kasus di Surabaya ini dilakukan di rumah pelaku. Adapun 8 korban tersebut merupakan anak tetangganya sendiri.
Berikut 4 fakta kasus oknum guru SD sebagai pengajar pelajaran matematika di Surabaya ini mencabuli 8 siswa di rumahnya.
Baca: Kronologi Ayah Usia 65 Tahun Digebuki Anak Kandung Hingga Babak Belur: Keluarga Tak Berani Melerai
Baca: Alpukat Raksasa Berberat Capai 2 Kg Per Buah Dibudidayakan Warga Blitar, Ini Kisahnya
Baca: Perjalanan Panjang Keris Naga Siluman Pangeran Diponegoro Sebelum Kembali ke Indonesia
1. Dimandikan
Sebelum melakukan pencabulan kepada 8 korban, oknum guru SD bernama Nicolas Handy Biantoro itu memanggil mereka.
Lalu berpura-pura dimandikan seperti anaknya sendiri. Nicolas Handy Biantoro seperti mendapatkan angin segar ketika para korbannya mengikuti kemauannya.
"Korban dibujuk kalau sore itu dimandikan oleh tersangka.
Saat itulah aksi cabulnya dilakukan," ungkap Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Ardian Satrio Utomo, Kamis, (12/3/2020).
Baca: Kronologi Ayah Usia 65 Tahun Digebuki Anak Kandung Hingga Babak Belur: Keluarga Tak Berani Melerai
Baca: Alpukat Raksasa Berberat Capai 2 Kg Per Buah Dibudidayakan Warga Blitar, Ini Kisahnya
Baca: Perjalanan Panjang Keris Naga Siluman Pangeran Diponegoro Sebelum Kembali ke Indonesia
2. Ditarik dan dimasuki
Pencabulan yang dilakukan guru berusia 40 tahun itu pun tak senonoh.
Dia memperlakukan kemaluan korban yang usianya masih dini tersebut dengan cara tak senonoh.
Bagi siswa laki-laki, Nicolas menarik-narik alat vital siswanya.
Sedangkan kepada siswi perempuan, Nicolas memasukkan benda ke kemaluan korban.
"Korban laki-laki kemaluannya ditarik dan dik**** sementara yang perempuan kemaluannya dimasuki j*** ataupun benda tum***," lanjut Ardian.