Melihat dari kasus ini, Adib mengatakan orang tua harus melatih anak memiliki rasa curiga.
Terlebih, terhadap orang-orang yang tidak dikenal dan memiliki perbedaan usia yang jauh.
"Anak-anak kita harus dilatih kecurigaan tertentu terutama pada orang-orang yang tidak dikenal," kata Adib.
"Apalagi yang beda usia jauh, misalnya anak umur 6-7 tahun tapi ditanya-tanya orang yang umurnya di atas 10 tahun, di atas 12 tahun," lanjutnya.
Menurut Adib, melatih anak untuk berteman dengan orang-orang seusianya akan melatihnya memiliki kecurigaan.
"Sebaiknya anak-anak dilatih berteman dengan yang seusia saja, jadi ketika anak-anak sudah dilatih seperti itu dia dilatih kecurigaan," terangnya.
Selain itu, Adib menyampaikan, orang tua juga perlu mengenalkan anak untuk membedakan orang asing dan orang yang dikenal.
Baca: Video Pelecehan Siswi SMK Terungkap Setelah Diunggah di WA, Pengamat: Perlu Integrasi Medsos & Mapel
"Orang yang dikenal itu adalah keluarga dekat, teman sekolah, tetangga.
Barangkali kalau berkomunikasi dengan mereka boleh, tapi kalau dengan orang-orang baru, belum kenal, sebisa mungkin menjauh untuk berkomunikasi," kata Adib.
Adib juga mengatakan, anak perlu diberi pengertian supaya tidak mudah tergiur dengan iming-iming dari orang asing.
"Yang jelas, anak-anak kita perlu dilatih supaya jangan mau diberikan sesuatu seperti permen, atau (iming-iming) yang lain gitu jangan mau," tuturnya.
"Karena kita gak tahu di luar sana ada predator misalnya," sambung Adib.
Menurut Adib, hal-hal tersebut dapat dilakukan oleh orang tua untuk meminimalisir kejadian yang tak diinginkan menimpa anak.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (TribunJogja.com/Yosef Leon Pinsker) (Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)