Hal ini dilakukan setelah ada seorang warganya yang dilaporkan positif corona pada Rabu (25/3/2020).
Pasien itu sebelumnya baru pulang bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab, dan dari Jakarta menuju Kota Tegal menggunakan kereta api.
Terkait kebijakan penutupan kota ini, Dedy Yon mengaku siap dibenci warga.
"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil," kata Dedy, saat konferensi pers terkait satu warganya yang positif corona, di Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam.
"Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," tambahnya.
Dikutip dari Kompas.com, setelah mengambil kebijakan tersebut, Dedy akan menutup akses masuk ke Kota Tegal dengan beton movable concrete barrier (MBC) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.
Akses masuk tidak lagi ditutup dengan menggunakan water barrier yang sudah diterapkan sebelumnya di sejumlah titik.
"Termasuk seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier, tapi MBC beton."
"Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional," kata Dedy.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunJateng/Mamdukh Adi Priyanto) (Kompas.com/Kontributor Tegal, Tresno Setiadi)