TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menjelaskan terkait rencana penutupan akses dari dan ke Kota Tegal.
Dedy Yon mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Menurutnya, rencana tersebut harus seizin dari Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tegal.
Sehingga, pihaknya akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat dan provinsi.
Bahkan, dirinya juga siap apabila diminta untuk mengganti istilah local lockdown seperti yang ia sampaikan sebelumnya.
"Kita akan taat, kalau istilahnya harus diganti, akan kita ganti," ujar Dedy Yon, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (27/3/2020).
Baca: Upaya Wali Kota Tegal Cegah Corona: Imbau Pengusaha Kuliner dan Warga yang Ingin Mudik
Baca: Jelang Tegal Local Lockdown Pada 30 Maret 2020, Wali Kota Imbau Perantau Tak Pulang Kampung
Baca: Gubernur Ganjar: Kota Tegal Tidak Lockdown Tapi Isolasi Terbatas
Ia menyampaikan, Ganjar pasti akan mendukung apabila kebijakannya itu demi keamanan masyarakat Tegal.
"Kalau Pak Ganjar, selagi masyarakatnya, di Jawa Tengah aman, saya yakin Pak Ganjar mendukung," ungkapnya.
Dedy menambahkan, rencana penutupan akses masuk kota ini, tak berlaku untuk jalur provinsi dan jalur nasional.
Ia lalu meminta agar masyarakat tetap berada di rumah, kecuali ada keperluan penting.
Persiapan Local Lockdown
Dedy Yon mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan sekira 500 unit beton movable concrete barrier (MCB).
Penutupan akan dilakukan di akses keluar masuk dalam Kota Tegal.
"Kita sudah menyiapkan, sudah dihitung kebutuhannya sedikitnya mencapai 500 beton MCB untuk menutup 49 sampai 50 titik di Kota Tegal," jelas Dedy Yon, dikutip dari Kompas.com, Jumat.
Baca: Tegal Local Lockdown, Penumpang Bus Diturunkan di Pinggir Jalan Tol
Baca: Sudah Konfirmasi Langsung, Begini Tanggapan Ganjar Pranowo soal Status Lockdown di Kota Tegal
Baca: Ganjar Pastikan Kota Tegal Tidak Lockdown : Masyarakat Masih Boleh Keluar Rumah Kok