TRIBUNNEWS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menyampaikan, puluhan ribu perantau telah kembali ke Wonogiri.
Pemerintah Kabupaten Wonogiri sudah menyiapkan antisipasi pencegahan penyebaran virus corona sejak dini.
Dikhawatirkan, warga Wonogiri yang mudik lebih awal itu membawa virus corona dari Jakarta.
"Sampai dengan 31 Maret, pemudik yang pulang ke Wonogiri tercatat 29.054 orang," ujar Joko Sutopo, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (2/4/2020).
"Setelah ada penetapan status darurat nasional, kami telah melakukan kesiapsiagaan untuk menghadapi situasi di Wonogiri," ungkapnya.
Namun, Joko mengaku tak bisa melakukan pelarangan bagi warga yang ingin pulang ke daerah asal tersebut.
"Kalau distop atau dilarang tidak mungkin, mereka adalah warga kami," ujar dia.
Baca: Ganjar Pranowo Sebut 60 Ribu Lebih Pemudik Dini Telah Masuk Jawa Tengah, Terbanyak di Wonogiri
Baca: Sejumlah Pemudik dari Jakarta yang Tiba di Wonogiri Menderita Batuk, Pilek, dan Demam
Baca: Terpapar Covid-19, Sopir Bus AKAP Dirawat Intensif di RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
Pihaknya lalu melakukan deteksi dini di terminal, untuk mengetahui kesehatan dari warga yang datang.
"Kami melakukan screening awal dengan deteksi dini pada warga yang masuk ke Wonogiri," kata Joko.
Dalam deteksi dini yang dilakukan di terminal bus, tenaga medis menemukan, 58 penumpang yang ditetapkan sebagai Orang dalam Pemantauan (ODP).
"Tahapan setelah kita menemukan, ada 58 penumpang yang memiliki gejala awal, kita masukkan dalam status orang dalam pemantauan," imbuh Joko Sutopo.
Warga Milih Mudik karena Corona
Bupati Wonogiri sebelumnya menyebut, arus mudik menjadi kultur budaya masyarakat Wonogiri.
"Mudik ini menjadi potret kultur sosial kami, karena sebanyak 28 persen atau sekitar 300 ribu masyarakat Wonogiri sebagai perantau," ujar Joko di kantor Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (27/3/2020), dikutip dari TribunSolo.com.