Kepala Desa Gelanggang, Muhamad Hidayat membenarkan adanya penolakan pemakaman.
Warga itu karena mereka khawatir virus tersebut bisa menyebar ke permukiman warga setempat.
Baca: 7 Kota di Bawah Air dengan Pemandangan yang Luar Biasa
Baca: Download MP3 Lagu Here We Go Again/Fanboi - Ardhito Pramono, dengan Lirik, Chord Gitar, & Video Klip
"Betul sempat ada penolakan dari warga karena gak mau kalau jenazah diantar ke makam melintas permukiman. Padahal status pasien belum tentu positif," katanya.
4. Gunakan jalur alternatif ke pemakaman
Kendati demikian, pihaknya menuruti keinginan warga untuk tidak melintas permukiman itu, hingga petugas memilih jalur alternatif untuk mengantarkan jenazah ke TPU.
"Akhirnya kita pilih jalan lewat sawah. Ibu itu dimakamkan oleh anaknya. Sementara petugas medis hanya mengantar sampai jalan raya," ujarnya.
5. Salat jenazah dilakukan di tengah sawah
Dari foto yang diterima Tribunjabar.id, Salat Jenazah pun dilakukan di tengah sawah.
Jenazah yang sudah berada di dalam peti dibalut platik berada di hadapan warga yang salat jenazah.
Ia mengatakan, prosedur pemakaman PDP itu sudah dilakukan, dengan cara jenazah dikafani dan menggunakan peti lalu dibungkus lagi menggunakan plastik.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul DITOLAK WARGA, Jenazah di Bandung Barat Digotong Lewat Sawah, Disalatkan di Sawah, Dimakamkan Anak