"Selepas meluapkan emosi, dia mengancam kalau ketemu di jalan mau membunuh dengan penggal leher," ujar Hidayatul.
Melihat keributan itu, dokter di klinik tersebut keluar dari ruangannya dan menjelaskan peraturan bahwa di klinik memang harus memakai masker.
Meski demikian, Budi tetap saja tidak menerima penjelasan tersebut.
Setelah mendapat perlakuan tersebut, Hidayatul mengaku merasa ketakutan.
Bahkan, dia mengaku kepalanya masih pusing setelah pemukulan tersebut.
Baca: Cerita Perawat Ditampar Orangtua Pasien, Korban Ketakutan Karena Diancam Akan Dibunuh
Korban lapor polisi
Tak terima pendapat perlakuan tersebut, Hidayatul memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Semarang Timur.
"Betul, kejadian ini sudah kami laporkan ke Polsek Semarang Timur untuk dimintai keterangan."
"Selanjutnya baru ditindaklanjuti ke Polrestabes Semarang," kata Hidayatul.
Untuk menguatkan bukti, Hidayatul juga telah melakukan visum guna keperluan proses penyelidikan kasus tersebut.
Pengakuan pelaku
Mengutip dari Kompas.com, dari pemeriksaan yang dilakukan polisi setelah berhasil mengamankan pelaku, alasan Budi melakukan penganiayaan tersebut karena emosi kepada korban.
Saat kejadian itu, pelaku dalam keadaan sadar dan tidak sedang terpengaruh minuman keras atau obat terlarang.
"Motif pelaku melakukan pemukulan karena merasa emosi pada saat diingatkan perawat di klinik tersebut untuk memakai masker."