Laporan Wartawan Surya Malang Benni Indo
TRIBUNNEWS.COM, BATU – Hingga Selasa (14/4/2020) sore pukul 17.00 WIB, keberadaan pendaki yang hilang di jalur menuju Gunung Buthak belum diketahui.
Dantim Basarnas Surabaya, Satrio Nurridanto mengatakan hari ini adalah hari kedua dilakukan pencarian terhadap pendaki yang hilang atas nama Jopi Pranata.
Sesuai UU SAR No 29/2014, operasi pencarian dilaksanakan selama tujuh hari.
“Kami mendapat laporan Senin tanggal 13 April 2020. Hari ini hari kedua dan kami bagi menjadi 6 search and rescue unit (SRU),” ujar Satrio, Selasa (14/4/2020).
Satrio mengatakan melibatkan 120 orang dalam upaya mencari keberadaan Jopi di jalur menuju Gunung Buthak.
Tim membagi jalur pencarian, jika sebelumnya hanya lewat jalur Parang Tejo di Dusun Princi, kini dibuka juga jalur melalui Panderman.
“Kami bagi menjadi dua jalur, Princi dan Panderman karena korban tujuannya ke Gunung Buthak," katanya.
Baca: Niat Buka Puasa dan Jadwal Azan Magrib Ramadan 2020 di DKI Jakarta Selama 30 Hari
Baca: China akan Lakukan Uji Klinis 2 Vaksin Covid-19 ke Manusia
Baca: Paula Tak Cemburu Baim Wong Sempat Pacari Zaskia Gotik, Raffi Ahmad: Pernah ke Apartemennya Loh Dulu
"Di pos tiga los kontak, menurut keterangan dari teman-temannya, menuju ke bawah. Kemungkinan korban turun ke bawah Panderman,” ungkapnya.
Satrio kembali menjelaskan kronologis hilangnya Jopi.
Diterangkannya, rombongan berjumlah 16 orang, satu perempuan dan 16 pria berangkat menuju Gunung Buthak pada Jumat 10 April 2020.
Ketika beristirahat di Pos 3 sekitar pukul 19.00 WIB, kemudian Jopi lari ke arah bawah, dan masuk ke semak-semak.
Rekannya yang lain mencoba untuk menemukan Jopi, namun tidak membuahkan hasil.
Di semak-semak yang dimasuki Jopi, ditemukan sepatu dan kaos kaki milik Jopi.
Tim SAR sudah mendirikan tenda di Pos 3 sejak Senin lalu untuk menjangkau area pencarian.
Diberitakan sebelumnya, Koordinator TRC PB Kota Batu, Suhartono menerangkan bahwasannya jalur pendakian sejatinya ditutup untuk sementara waktu.
Penutupan itu sebagai langkah antisipasi di tengah pandemi Covid-19.
“Sudah ditutup pakai banner dan ada tuliusan besar di atas namun tetap melakukan pendakian tanpa izin,” ungkap Suhartono.
Suhartono masih belum bisa menjelaskan detail penyebab pasti hingga membuat Jopi memisahkan diri dari rombongan.
Ia menerangkan keterangan dari rombongan Jopi berbeda-beda mulai dari kesurupan hingga keterangan bahwa Jopi hanya bercanda.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Pendaki Gunung Buthak yang Hilang Belum Ditemukan, SAR Buka 2 Jalur Pencarian