Di hari kedua, tim membagi 6 search and rescue unit (SRU) untuk mencari korban.
Satrio mengatakan kegiatan tersebut melibatkan 120 orang dalam upaya mencari keberadaan Jopi di jalur menuju Gunung Buthak.
Baca: 3 Curanmor Asal Lampung Ditangkap: 32 Aksi dalam 2 Pekan, Dijual Rp 2 Juta, 15 Motor Motor Disita
Baca: Pernah Diminta Berhenti Main Sepak Bola, Balotelli Justru Puji Ibrahimovic dengan Julukan Dewa
Pada Selasa kemarin, tim membagi jalur lewat Parang Tejo di Dusun Princi, jalur Panderman.
“Kami bagi menjadi dua jalur, Princi dan Panderman karena korban tujuannya ke Gunung Buthak. Di pos tiga los kontak, menurut keterangan dari teman-temannya, menuju ke bawah. Kemungkinan korban turun ke bawah Panderman,” ungkapnya.
Satrio kembali menjelaskan kronologis hilangnya Jopi.
Diterangkannya, rombongan berjumlah 16 orang, satu perempuan dan 16 pria berangkat menuju Gunung Buthak pada Jumat 10 April 2020.
Ketika beristirahat di Pos 3 sekitar pukul 19.00 WIB, kemudian Jopi lari ke arah bawah, dan masuk ke semak-semak.
Rekannya yang lain mencoba untuk menemukan Jopi, namun tidak membuahkan hasil.
Di semak-semak yang dimasuki Jopi, ditemukan sepatu dan kaos kaki milik Jopi.
Tim SAR sudah mendirikan tenda di Pos 3 sejak Senin lalu untuk menjangkau area pencarian.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Pendaki yang Hilang di Jalur Gunung Buthak Akhirnya Ditemukan, Begini Kronologinya