Kerajaan Singosari dengan Kerajaan Majapahit masih satu keturunan satu darah yang kemudian masih diteruskan dan dipuja dimasa Majapahit.
Dan menariknya, di sini Pendharmaan Mahesa Cempaka menjadi bagian dari Kota Raja yang berada di sisi timur.
"Pembuatan candi Pendharmaan ini pada abad ke-13 setelah 12 tahun Mahesa Cempaka wafat pada 1286 Masehi, kemudian di dharmakan, seperti dalam kitab kuno yang disebutkan dalam kitab Negarakertagama dan Pararaton keberadaan suatu daerah ini disebut Kumeper yang berarti Kumitir," ungkapnya.
Ditambahkannya, peninggalan Candi Kumitir diperkirakan merupakan struktur kombinasi bangunan dari batu andesit dan batu bata.
Masih di kawasan Situs Kumitir, juga ditemukan Antefiks yakni bagian dari atas candi dan batu andesit berbentuk kotak yang merupakan bagian dari bangunan candi.
Dapat diidentifikasi yakni Antefiks yang ada di area makam, profil dari pipi tangga dan kaki atau badan candi berbentuk kotak huruf L yang terlepas dari bangunan candi tersebut.
"Penemuan batu pipi tangga candi itu memang kondisinya terlepas namun batu sebesar ini tentu tidak terlalu jauh paling tidak lima atau 10 meter dari bagian utama komponen bangunan candi," tandasnya kepada Tribunjatim.com.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Penemuan Batu Purbakala Kuatkan Keberadaan Bangunan Suci di Situs Candi Kumitir Mojokerto