Awalnya korban meminum air mineral yang telah dibubuhi racun ikan oleh tersangka yang kadung kesal.
"Setelah korban meminum air mineral beracun, tersangka As seolah terus memberikan ritual dengan menekan-nekan perut dan memukul-mukul punggung korban, hingga korban akhirnya tak bergerak lagi," kata Hendria.
Tersangka kemudian keluar rumahnya berpura-pura mencari bantuan.
Padahal ia kabur dengan menggunakan sedan putih miliknya.
Tinggalah Ja dan Ad yang kebingungan.
Mereka kemudian teringat punya kenalan di Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya.
Jasad Yahya digotong berdua dinaikkan ke mobil dan dibawa ke Mangunreja.
"Atas saran kenalan di Mangunreja, jasad Yahya akhirnya dibuang di tepi jalan perkebunan teh Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya," kata Kapolres.
Awalnya, temuan jasad Yahya merupakan temu mayat tak dikenal, karena seluruh identitasnya diambil Ja dan Ad untuk menghilangkan jejak.
"Namun melalui sidik jadi korban akhirnya diketahui korban adalah Yahya, warga Tangerang," kata Kapolres.
Kasus pembunuhan tersebut akhirnya terungkap dan ketiga tersangka berhasil ditangkap di rumah masing-masing. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Praktek Perdukunan Berujung Maut di Garut, Tersangka Ternyata Sempat Menyuruh Korban Pulang