Pintu rumah dan jendela tertutup rapat, tak lama beberapa orang masyakarat sekitar datang membuka pintu rumah kontrakan dan mengambil beberapa bantal dan guling milik korban.
Saat Tribunjateng.com menelusuri di samping rumah kontrakan korban, terdampak darah yang sudah berubah menjadi hitam di tanah.
Umi Kholifah (28), tetangga korban mengatakan, ia tidak mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya.
"Yang saya tahu pada hari Minggu, pukul 06.30 WIB mendengar suara tangisan dua anak di rumah korban."
"Tak lama, ada warga yang datang untuk bermain ke rumah korban."
"Setelah, dibuka warga tersebut langsung menenangkan anak korban yang tengah menangis histeris," kata Umi kepada Tribunjateng.com.
Kemudian, warga yang main ke rumah mencari korban.
Saat itulah, warga melihat ada bercak darah di samping rumah.
Setelah itu, warga menghubungi Dwi Hartiani (18), istri pelaku yang tinggal bersama orang tuanya. Saat dihubungi, Dwi Hartiani sedang bekerja di Randudongkal, Pemalang.
Umi mengungkapkan, ada kejadian ini warga terus berdatangan dan berusaha mencari keberadaan korban dan penghuni rumah lainnya, yakni menantu korban. Namun tidak membuahkan hasil.
"Satu kontrakan ini ditinggali oleh korban, anak pertama istri pelaku, kedua anak yang masih usia 3,5 tahun, dan cucu korban berumur 1 tahun."
"Warga langsung lapor ke Polsek Watukumpul terkait kejadian ini," ungkapnya.
Ia juga menuturkan, bahwa korban sebenarnya bukan orang Desa Majalangu, melainkan Desa Jojogan.
Tadi juga ada beberapa warga datang mengambil bantal dan guling. Informasinya, bantal tersebut akan dilarung ke sungai.
"Mengontrak disini sudah 8 bulan, setiap hari kegiatan korban konveksi."
"Namun, karena sepi konveksianya tutup dulu. Korban dikenal warga sekitar orangnya baik."
"Informasi yang diterima, sampai saat ini korban belum ditemukan," tuturnya. (Dro)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jasad Ibu Mertua Korban Pembacokan Menantunya di Pemalang Belum Ditemukan