Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi masalah dendam terkait sengketa tanah yang terjadi antara para pelaku dan korban.
"Motifnya itu dendam sengketa lahan, jadi keempat korban dan terduga pelaku ini juga masih memiliki hubungan saudara," kata Alfaris.
Alfaris mengatakan, para pelaku pembunuhan ini masih memiliki hubungan keluarga yang sangat dekat dengan keempat korban.
Di mana, para pelaku dan korban merupakan sepupu karena memiliki kakek yang satu.
"Jadi mereka masih keluarga dekat sekali, mereka punya kakek satu."
"Tapi kakek mereka itu memiliki istri dua, yang istri pertama dari kakek itu turunannya ke empat korban dan istri kedua itu untuk para terduga pelaku," papar Alfaris.
Baca: Rindu Pasangan Sesama Jenis Berujung Pembunuhan, Nyawa Sopir Taksi Online pun Melayang
Baca: Kronologi Lengkap Kasus Pembunuhan Balita oleh Ibu Tirinya, Dipicu Rasa Dendam ke Suami
Dibantai dengan parang dan tombak
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Alfaris mengatakan, pembunuhan sadis terhadap para korban diperkirakan terjadi pada Pukul 15.00 WIT.
Alfaris memastikan, dari hasil olah kejadian perkara, keempat warga tersebut tewas dibunuh dengan menggunakan parang dan tombak.
Sebab, di lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa parang dan tombak yang masih tertancap di salah satu tubuh korban.
"Barang bukti berupa parang dan tombak itu juga sudah kami amankan ke Polres," katanya.
Saat ini, jasad para korban masih berada di Rumah Sakit Karel Sadsuitubun Langgur, Maluku Tenggara untuk menjalani autopsi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)