"Foto-fotonya yang beredar di media sosial hanya editan.
Baca: Menjadi Bagian dari Perkembangan Sepak Bola, Ini kata Muhammad Toha
Jadi secara ilmiah belum bisa dibuktikan itu merupakan teror pocong yang dikhawatirkan pelaku kejahatan,"jelasnya.
Sementara itu, kata dia, teror pocong berbeda halnya dengan teror lempar kerikil .
Informasi dari masyarakat, pelaku melemparkan batu ke atap rumah masyarakat.
"Namun setelah ditelusuri orang yang mengetahui hal tersebut dalam kondisi bangun tidur mau saur mendengar itu," jelasnya.
Dikatakannya teror pocong dan lempar batu kejadian waktunya hampir sama. Teror pocong terjadi hampir sepekan sedangkan teror lempar batu terjadi sekitar tiga hari yang lalu.
"Isu itu terjadi di Cendana Candiwulan, dan Candinata, " tuturnya.
AKP Agus mengatakan adanya kejadian tersebut patroli terus dilakukan.
Selain itu masing-masing kepala desa juga menugaskan dua perangkat dan masyarakat desa untuk mengadakan jadwal siskamling.
"Kami sudah menyampaikan ke masyarakat bahwa kejadian tersebut hanyalah isu yang belum dibuktikan secara ilmiah.
Kami bersama Koramil pemerintah desa dan kecamatan telah berupaya mencari bukti dan belum ada bukti satu pun hal tersebut benar-benar ada, "terangnya.
Selain itu, ia juga telah menelusuri pembuat foto yang meresahkan masyarakat. Namun setelah didapatkan pelakunya hanya yang mengedarkan foto tersebut bukan sebagai pembuat.
"Pembuatnya hingga saat ini masih kami identifikasi," tukasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sudah 4 hari Teror Pocong Lempar Batu Gegerkan Kutasari Purbalingga, Ini Kata Kades hingga Camat