Harga telur ayam normal mencapai Rp 22.000 hingga Rp 24.000 per kilogram.
Namun, pedagang tersebut menjual seharga Rp 15.000 per kilogram.
"Awalnya kita mendapatkan laporan dari warga pasar yang memberitahukan ada salah satu pedagang telur baru di pinggir jalan yang menjual harga rendah Rp 15.000 sampai Rp 17.500," kata Tedi.
Saat petugas terjun dan melakukan pengecekan, rupanya telur yang dijual adalah telur infertil.
Baca: Tengah Berbahagia, Ini Jawaban Mbah Gambreng Saat Ditanya Soal Bulan Madu
Telur disita, pedagang diperiksa
Merujuk peraturan, sanksi peringatan tertulis, penghentian kegiatan, hingga penghentian kegiatan usaha akan diberikan pada mereka yang kedapatan menjual telur infertil.
Polres Tasikmalaya saat ini memeriksa pedagang penjual telur infertil. Penjual rupanya berasal dari luar daerah yang telah lama tinggal di Tasikmalaya.
Sedangkan barang bukti telur infertil disita petugas dan ditarik dari pasaran.
Baca: Ragam Modus Ayah Cabuli Anak Tiri Selama 6 Tahun: Korban Diminta Buka Baju Karena Ada Panu
Baca: Fakta-Fakta Kasus Remaja Playboy Nodai 8 Gadis Belia di Kediri: Bermodal Tampang dan Rayuan
Bahaya mengonsumsi telur infertil
Tedi mengemukakan, mengonsumsi telur infertil berbahaya bagi kesehatan.
"Jika dikonsumsi jelas mengganggu kesehatan," tutur dia.
Selain membahayakan kesehatan, dalam prosesnya, biasanya telur melalui penyemprotan dengan zat kimia.
"Telur infertil dilarang dijual karena sebelum dijual disemprot zat kimia terlebih dahulu dan zat kimia itu juga berbahaya jika dikonsumsi. Kami meminta agar masyarakat harus lebih bijak membeli, terutama dilihat dulu fisiknya jika harus melakukan pembelian lebih baik lagi harga normal saja dibanding harga miring," ungkap dia. (Kontributor Kompas.com Tasikmalaya, Irwan Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Terbongkarnya Penjualan Telur Infertil, Dijual Setengah Harga hingga Bahaya Mengonsumsinya"