Bermula dari itulah, Tono ketagihan untuk terus peduli terhadap hewan jalananan mulai dari kucing maupun anjing.
Namun lantaran di wilayah tempat tinggalnya lebih banyak dijumpai kucing maka dia cenderung memperhatikan hewan tersebut.
"Sebenarnya saya tidak mau hanya disebut pencinta kucing saja, saya lebih suka disebut seseorang yang peduli hewan jalanan," katanya.
Dalam proses kepedulian terhadap kucing maupun hewan jalanan tersebut, Tono pernah terkendala soal pakan yang didistribusikan ke hewan-hewan.
Hal itu mendorong Tono untuk menyiasati dengan memungut nasi yang masih layak makan di tempat-tempat sampah terutama di area perumahan.
"Dulu sering memungut namun lama kelamaan orang-orang di perumahan mulai kenal saya sehingga mereka malah memberikan nasi sisa kepada saya untuk diberikan ke kucing," ucapnya.
Tono juga aktif membagikan kegiatannya tersebut ke berbagai platform media sosial seperti facebook, instagram, dan youtube.
Media sosial yang merekam kegiatan Tono terangkum di akun Youtube 'cat meong', instagram di akun pedulikucingliarsemarang dan fanspage facebook bernama gra nd onk.
Dari media sosial itulah, pengikutnya di media sosial tersentuh dengan aktifitas pemuda bertato itu sehingga mereka mengusulkan Tono untuk membuka donasi agar mereka bisa membantu.
"Alhamdulillah ternyata banyak yang peduli terhadap hewan jalanan, tidak hanya dari warga Semarang tetapi daerah lain.
Bahkan warga Indonesia yang bekerja di Taiwan, Malaysia dan India ikut aktif memberikan donasi peduli hewan jalanan khususnya kucing," jelasnya.
Di sisi lain, Tono terus meningkatkan kepedulian terhadap hewan jalananan dengan membuat kandang rehab di atas tanah belakang rumahnya.
Kandang tersebut seluas 3 x 10 meter memiliki fasilitas inkubator, wastafel dan lainnya.
Proses kandang rehab masih dalam pengerajaan yang rencana akan selesai dua bulan lagi.