"Memang prosesnya agak lama karena saya kerjakan sendiri di sela-sela waktu luang," katanya.
Kandang itu, berfungsi sebagai rumah singgah bagi hewan jalanan yang membutuhkan pertolongan medis.
Setelah dirawat di rumah rehab dan membutuhkan penanganan medis lanjutan maka akan dibawa ke dokter hewan.
Kandang rehab itu dibangun atas pengalaman Tono yang pernah beberapa kali menangani kucing liar yang membutuhkan pertolongan medis secepatnya.
Di antaranya pernah menolong tiga kucing yang tertabrak mobil hingga rahang patah sehingga sempat dirawat di dokter hewan selama seminggu. Namun akhirnya tak tertolong.
Berikutnya pernah ada kucing tertabrak kendaraan namun dapat tertolong, terakhir menemukan kucing dengan kondisi kaki membusuk.
"Kucing-kucing jalanan itu didominasi kucing piaraan yang dibuang pemiliknya karena sakit," katanya.
Tono memang geram dengan perilaku warga yang seenaknya sendiri membuang kucing seperti di Pasar dan tempat pembuangan sampah.
Menurutnya, kucing yang dibuang di Pasar jangan menyangka kucing sudah bisa hidup enak.
Sebaliknya kucing seperti hidup di neraka lantaran dari pagi hingga sore sulit mendapatkan makan maupun minum.
"Mau dapat makan dari mana ketika mereka mendekat ke manusia selalu ditendang, mau cari minum selokan sudah di beton sehingga kucing hanya tidur saja ketika siang hari sambil menahan lapar," tuturnya.
Dia pun ingin memberikan edukasi kepada warga khususnya warga Semarang agar jangan membuang hewan peliharaan ke jalanan.
"Lebih baik diserahkan kepada mereka yang mau adopsi. Selain itu saya juga tidak mungkin membawa seluruh kucing jalanan yang saya temui ke rumah.
Bisa ada 300-an kucing di rumah saya. Kucing yang saya bawa adalah kucing yang memang membutuhkan penanganan medis," jelasnya.
Tono juga berharap warga Semarang dapat memulai kesadaran mereka terhadap hewan liar yang dapat dimulai dengan rutin memberikan makan kepada hewan-hewan liar tersebut.
"Saat ini kepedulian seperti itu sudah ada namun belum banyak, semoga saja semaki banyak orang yang peduli terhadap hewan jalanan," terangnya. (Iwan Arifianto)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Siulan Tono Mampu Kumpulkan Ratusan Kucing Pasar, Inilah Sosok Kesehariannya