TRIBUNNEWS.COM - Sebagian orang memang masih menganggap remeh tindakan mengomentari fisik orang lain secara negatif atau yang dikenal dengan istilah body shaming.
Pasalnya, mereka menganggap ungkapan negatif tersebut hanya sekadar candaan.
Padahal, beberapa orang memiliki perasaan yang begitu sensitif.
Hal itu disampaikan Psikolog Klinis dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, Citra Hanwaring Puri, S.Psi, Psikolog., saat menanggapi curhatan seorang wanita yang mengaku mendapat perlakuan body shaming dari saudaranya sendiri.
Baca: VIRAL Curhat Wanita Terima Hinaan dengan Kata Burik dari Saudara, Ini Pengakuan Korban
"Karena bagi dia candaan, dan dia mungkin merasa punya fisik yang lebih sempurna dibanding yang lain sehingga kurang bisa berempati," kata Citra pada Tribunnews.com, Senin (15/6/2020).
"Padahal beberapa orang memiliki perasaan yang sensitif atau peka," sambungnya.
Lebih lanjut, Citra pun memberikan sejumlah tips untuk menghadapi pelaku body shaming.
Di antaranya yaitu dengan menanamkan rasa syukur atas pemberian Tuhan, mencoba mengabaikan perkataan buruk orang lain, hingga berupaya memaafkan diri sendiri maupun orang lain yang melukai, demi kesehatan mental diri sendiri.
Secara lengkap, berikut tips psikolog saat menghadapi pelaku body shaming:
1. Mencoba untuk bersyukur
Menurut Citra, langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu mencoba untuk bersyukur atas pemberian Tuhan.
"Mencoba bersyukur dengan apa yang sudah diberikan Tuhan, setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan, percayalah tidak ada manusia yang sempurna, hanya saja mungkin kelemahannya tak terlihat," tutur Citra.
Selain itu, Citra juga menyarankan korban body shaming untuk fokus pada hal-hal positif yang dimiliki.
"Misal kita punya wajah yang jerawatan tapi kita punya rambut yang oke, badan yang ideal, kulit yang terawat," lanjutnya.
Baca: VIRAL Curhatan Wanita yang Dihina Fisiknya, Psikolog: Body Shaming Bisa Akibatkan Depresi
Citra menambahkan, seseorang juga perlu melihat sekitarnya untuk bisa lebih bersyukur.
Ia pun menyarankan supaya setiap orang mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang bisa menumbuhkan rasa syukurnya.
"Serta kita bisa lihat sekeliling kita yang punya kekurangan fisik tapi mereka tetap semangat menjalani hidup," kata Citra.
"Banyak-banyaklah lihat sekeliling dan mengikuti kegiatan sosial, itu bagus untuk kita bisa bersyukur," sambungnya.
Selain itu, ia menambahkan, afirmasi pada diri sendiri bahwa diri kita memiliki wajah yang baik, tubuh yang sehat dan ideal, juga diperlukan.
Menurut Citra, hal tersebut dapat dilakukan setiap hari.
"Afirmasi pada diri sendiri kalau 'saya cantik, saya ganteng, wajah saya baik-baik saja, tubuh saya sehat serta ideal, dan saya bersyukur untuk itu,'."
"Afirmasi bisa kita lakukan setiap hari misal pas di depan kaca sambil tersenyum," jelasnya.
2. Abaikan ungkapan body shaming dari orang lain
"Anggap saja dia tidak sengaja dan bercanda, apabila kita merasa keberatan dengan perkataannya, sampaikan dengan baik kalau kita tidak suka, fokus pada teman-teman yang baik dan mau men-support kita," kata Citra.
3. Memaafkan diri sendiri dan orang lain, karena itu baik untuk kesehatan mental kita
4. Banyak berkegiatan positif
Kegiatan positif ini bisa dilakukan dengan melakukan hobi ataupun berolahraga.
Citra mengatakan, dengan memiliki kesibukan aktivitas yang positif makan kita tak perlu banyak memikirkan hal-hal negatif yang ada.
Baca: VIRAL Curhatan Warganet Soal Candaan yang Hina Fisiknya, Ini Pesan Psikolog bagi Korban Body Shaming
5. Bicara pada seseorang atau psikolog
Apabila mulai merasa ada sesuatu yang mengganggu akibat body shaming, misalnya perasaan insecure, paranoid terhadap sekitar, cemas, dan gangguan mental lainnya, maka sebaiknnya berbicara pada orang lain atau datang ke psikolog untuk melalukan konseling maupun terapi.
Ketika Teman Kita Menjadi Korban Body Shaming
Sementara itu, Citra juga memberi tips untuk teman korban body shaming.
Ketika menjadi teman yang menerima curahan hati temannya yang menjadi korban body shaming, Citra menyarankan untuk dapat memberi dukungan pada temannya tersebut.
Dukungan itu dapat diberikan dengan mengingatkan hal-hal positif yang dimiliki temannya.
"Sebagai teman yang baik, mestinya bisa menjadi support system dia apabila dia mengalami masalah apapun termasuk mendapat perlakuan body shamming."
"Kita bisa menguatkannya dengan mengemukakan hal-hal positif yang dia punya, yang terkadang tanpa dia sadari sebenernya dia punya banyak kelebihan," kata Citra.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, curhatan seorang perempuan yang mengaku mendapat komentar tidak mengenakkan mengenai fisiknya viral di media sosial.
Diketahui, komentar tersebut datang dari anggota keluarganya sendiri, yang ia sebut sebagai kakak.
Dalam unggahannya di akun Twitter @dahllians_, ia menampilkan sejumlah tangkapan layar percakapannya dengan kakaknya tersebut.
Baca: VIRAL Curhatan Kecewa Datang Reuni hingga Pulang Duluan, Psikolog Ungkap Sebab Lain
Sang kakak tampak mengomentari sebuah unggahan foto yang ia bagikan dengan mengatakan bahwa dirinya tampak berbeda dari teman-temannya yang terlihat cantik.
"Temannya cantik-cantik, kamunya kok burik, Ca?" begitu komentar yang kakaknya lontarkan.
Perempuan bernama Dahlia Annisa itu pun langsung mengingatkan sang kakak bahwa pernyataannya telah menyinggung dirinya.
Kakaknya kemudian menjelaskan bahwa ia hanya bercanda dan candaan yang ia lontarkan tersebut sudah biasa ia lakukan bersama teman-temannya.
Baca: VIRAL Selebgram Ini Disebut Miliki Pengikut dan Like Palsu, Tipu Usaha Kecil Demi Makanan Gratis
Dahlia kemudian mengungkapkan perasaannya melalui unggahan di akun Twitter pribadinya pada Minggu (14/6/2020).
"Masih nanya knp gw sering insecure? alesannya keluarga gw sendiri," ungkapnya di Twitter.
Curhatan Dahlia itu pun langsung menuai banyak respons dari warganet.
Sejumlah warganet tampak memberikan dukungan pada Dahlia.
Hingga Senin (15/6/2020) malam, unggahannya tersebut telah dibagikan lebih dari 22 ribu kali dan disukai lebih dari 83 ribu orang.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Dahlia membenarkan kejadian yang ia alami tersebut.
Ia mengungkapkan, pamannya yang biasa ia panggil dengan sebutan kakak tersebut memang seringkali menyinggung fisiknya setiap kali bertemu dengannya.
"Sudah (sering), memang kalau lagi kumpul keluarga yang sering disinggung ya emang kekurangan saya yang jerawatan sama kurus ini," ungkapnya pada Tribunnews.com, Senin (15/6/2020) malam.
Menurut Dahlia, setelah kejadian itu, saudaranya terlihat biasa-biasa saja.
Bahkan, menurut Dahlia, sang paman justru menyalahkan Dahlia dengan menyebutnya terlalu sensitif atau terbawa perasaan.
"Kelihatannya dia fine-fine aja, cuman dia seolah play victim dengan bilang saya baperan, seolah-olah saya yang salah karena gak memaklumi soal candaan fisik," kata Dahlia.
Lebih lanjut, Dahlia pun menyampaikan pesannya untuk orang-orang yang mengalami hal yang sama dengan dirinya supaya tetap semangat.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)