Sementara itu, menurut Hartoyo, pihak keluarga sangat kooperatif.
"Keluarga tersangka juga kooperatif sehingga kami dapat mengungkap kasus ini lebih cepat," kata Hartoyo.
Berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi, tersangka dikenal sebagai sosok yang tempramental dan sering melawan orangtua.
Pakai Uang Kuliah
Dari pengakuan YF, dirinya berkenalan dengan korban melalui media sosial Twitter, Selasa (16/6/2020).
Saat itu, YF sepakat membayar Rp 900.000 dan bertemu di rumah kontrakan pelaku.
YF mengaku, uang tersebut adalah uang kuliah yang diberikan orangtuanya.
Setelah tiba di rumah kontrakan YF, sekitar pukul 18.00 WIB, korban memijat pelaku selama 45 menit.
Setelah itu, korban diduga menawarkan jasa layanan tambahan.
"Saya bayar pijatnya Rp 900.000. Kemudian dia (korban) menawarkan layanan plus-plus," kata YF di Polrestabes Surabaya seperti dikutip dari Surya.co.id, Rabu (17/6/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, Monik ditemukan tewas dengan penuh luka di bagian leher.
Kaki kanannya pun tampak ada bekas luka bakar.
Baca: Fakta Baru Kasus Gadis di Bawah Umur Digilir 8 Orang: Pelaku Rudapaksa Korban 2 Rangkaian
Jasadnya disimpan pelaku dengan menggunakan kardus bekas lemari es.
Polisi menduga pembunuhan tersebut dilakukan pada Selasa (16/6/2020) sekitar pukl 23.00 WIB. (Dheri Agriesta)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Terapis Pijat Dibunuh di Surabaya, Pelaku: Belum Bersetubuh, Minta Tip Tambahan