TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial, seorang pria mencuri pakaian dalam wanita dan memamerkannya di sebuah akun Facebook.
Unggahan pria tersebut kemudian dibagikan ulang oleh seorang warganet di Twitter dan menjadi perbincangan.
Banyak warganet yang mengecam aksi pria tersebut.
Beberapa di antaranya menyarankan agar menjemur pakaian dalam lebih hati-hati lagi.
Psikolog klinis dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Uun Zulfiana SPsi MPsi Psikolog, memberikan tanggapan terkait aksi pria tersebut.
Baca: Tanggapan Psikolog Soal Pria yang Curi Pakaian Dalam Wanita dan Pamerkan di Facebook
Dari postingan yang viral tersebut, Uun mengindikasi adanya sebuah gangguan.
"Itu memang ada indikasi ke arah sana, ke arah satu gangguan namanya Fetisisme Disorders."
"Cuma memang tingkatannya apakah dia baru atau sampai tinggi, itu perlu penggalian data kepada yang bersangkutan," ujar Uun melalui sambungan telepon kepada Tribunnews, Kamis (18/6/2020).
Lantas apakah gangguan tersebut bisa disembuhkan?
Uun menyebut, semua penyakit atau gangguan ada obatnya.
Baca: Geger Pria Curi Jemuran Pakaian Dalam Wanita dan Pamer di Facebook, Psikolog Ungkap Penyebabnya
Namun untuk kasus seperti ini, Uun mengatakan kesembuhannya bergantung dari orang yang memiliki gangguan.
Apakah dia mau sembuh atau tidak.
"Kalau memang dia punya keinginan untuk sembuh, pasti bisa sembuh."
"Caranya bisa konseling dengan psikoterapi," tutur Dosen di Fakultas Psikologi UMM ini.
Dalam melakukan konseling, Uun mengatakan, umumnya proses penyembuhan melalui perubahan kognitifnya.
"Untuk penyaluran itu, tidak harus begitu, dia diajari dengan lebih rasional," paparnya.
Baca: Pria Ini Nekat Curi Celana Dalam Wanita, Ingin Kaya dan Awet Muda, Terpergok Pilih Target di Jemuran
Lebih lanjut, setelah melalui tahapan psikoterapi, satu di antara pendorong lainnya yaitu membutuhkan bantuan orang lain.
Sosok orang lain dimaksudkan untuk menjadi pendorong atau memotivasi agar pelaku bisa benar-benar berubah.
Selain itu, kesembuhan juga bisa dilakukan dari diri sendiri.
Uun mengatakan, orang tersebut bisa memulainya dengan self talk.
Yaitu mengucapkan kata motivasi kepada diri sendiri agar bisa sembuh.
Baca: Memilih Celana Dalam Wanita Ternyata Tak Boleh Sembarangan, Ini Hal yang Harus Diperhatikan
"Dia ngomong sama dirinya sendiri untuk stop, hentikan pikiran negatif dia."
"Pikiran ketika dia memiliki imajinasi untuk mengambil (pakaian dalam, red),.
"Dia harus mengontrol pikirannya, misalnya berkata stop aku tidak boleh begini, ini tidak bagus," ujar Uun.
Kendati demikian, Uun mengatakan ada hal yang tidak kalah penting selain kesembuhan untuk terkait kasus-kasus seperti ini.
Yaitu mengajarkan sedini mungkin kepada seorang anak tentang pendidikan seks.
Menurut Uun, orang tua seharusnya tidak lagi menganggap tabu pendidikan seks kepada anak.
Pasalnya, hal itu bisa membuat seorang anak tidak terjerumus dalam kelainan seksual yang merugikan orang lain.
"Saya rasa penting edukasi seksual itu harus benar-benar dimulai sejak dini."
"Sehingga anak bisa memahami, seksual yang benar itu seperti apa," jelasnya.
Sebelumnya, melalui tangkap layar, akun Twitter bernama @beystown membagikan ulang aksi pria tersebut pada Selasa (16/6/2020) kemarin.
Ia juga menyematkan anjuran untuk tidak menjemur pakaian dalam di luar rumah.
Dalam beberapa postingan, pria itu mengaku mencuri pakaian dalam wanita dari tetangga kost-nya.
Bahkan, pria tersebut sampai berkeliling perumahan untuk mencuri pakaian dalam wanita.
Hasil curian pakaian dalam itu, ia gunakan untuk melampiaskan gairahnya.
Saat ditelusuri Tibunnews pada Kamis (18/6/2020), akun pria tersebut menghilang dan tidak ditemukan.
Cuitan dari postingan pria tersebut menjadi viral hingga mendapat 5,7 ribu retweet.
Postingan itu pun disukai sebanyak 9,8 ribu kali oleh warganet di Twitter.
(Tribunnews.com/Maliana)