Menurut Iptu Agung, kedatangan S ke rumah tersangka karena ponsel korban asal Jalan Ciliwung, Surabaya sekitar pukul 23.00 WIB dihubungi ada nada dering tapi tidak diangkat.
"Di telepon lagi sudah tidak aktif," katanya.
Pelaku Tampak Tenang
Dari kecurigaan itu, S mendatangi alamat tersangka sesuai dengan pesan Whatsapp yang diberikan korban sebelum tewas.
Ketika S datang ke rumah kontrakan tersangka, S ditemui langsung oleh Yusron.
Dalam percakapan itu, Yusron terlihat tenang. Tersangka menjawab jika korban sudah pergi dari tadi dijemput oleh seseorang menggunakan motor.
"Sempat berinteraksi. Tersangka menyebut jika korban sudah meninggalkan rumahnya. Padahal saat itu, korban sudah tak bernyawa di dalam kamar," lanjutnya.
Baca: Harga Emas Jumat, 19 Juni 2020 Turun Jadi Rp 895.000 per Gram, Berikut Rinciannya
Sudah 5 Kali Bertransaksi
Hasil pemeriksaan terbaru, Yusron mengaku sudah lima kali melakukan transaksi dengan para terapis wanita panggilan melalui akun twitter.
Ia mengaku lebih tertarik dengan wanita yang memiliki rentan usia lebih tua dengannya.
Dalihnya, kerap menonton video dewasa hingga menjadi fantasinya.
"Karena fantasi saja. Memilih yang lebih tua usianya dari tersangka," lanjut Agung.
Ditolak Bersetubuh
Diberitakan sebelumnya, Monik, terapis panggilan ditemukan tewas di dalam kardus kulkas dengan kondisi bersimbah darah.